Inflasi Gila-gilaan di AS, Ribuan Keluarga Antre Bansos Setiap Hari

Sabtu, 16/07/2022 16:00 WIB
Inflasi AS tinggi, Warga AS antre bantuan makanan (AP)

Inflasi AS tinggi, Warga AS antre bantuan makanan (AP)

Amerika Serikat, law-justice.co - Lonjakan inflasi di Amerika Serikat menyebabkan harga gas hingga pangan naik drastis. Ribuan keluarga pun berbondong-bondong mengantre makanan bantuan di bank pangan setiap harinya.

Ribuan keluarga itu mengantre setiap harinya di sejumlah organisasi bank makanan yang tersebar di berbagai penjuru Negeri Paman Sam.

Juru bicara Bank Makanan St. Mary, Jerry Brown, mengatakan bahwa lebih dari 900 keluarga berbaris di berbagai cabang organisasi mereka setiap harinya.


Para warga itu rela mengantre panjang demi mendapatkan kotak bantuan pemerintah yang berisi kacang kaleng, selai kacang, dan nasi.

Ia kemudian menjabarkan bahwa bank makanan itu sudah memberikan paket makanan ke 4.271 keluarga pada pekan ketiga Juni.


Angka ini meningkat 78 persen ketimbang pekan di bulan yang sama tahun lalu. Saat itu, mereka hanya memberikan bantuan kepada 2.396 keluarga.

Menurut Brown, banyak dari keluarga yang mengantre sekarang ini sebenarnya tak pernah mencari bantuan pangan sebelumnya.

Tomasina John salah satunya. Ia merupakan satu dari ratusan orang yang mengantre di Bank Makanan St. Mary di Phoenix.

John mengatakan keluarganya tak pernah mengunjungi bank pangan karena dahulu suaminya, yang merupakan pekerja konstruksi, mudah memenuhi kebutuhan dia dan empat anaknya.

"Namun, sekarang tidak mungkin bisa cukup tanpa bantuan. Harganya terlalu tinggi," kata John kepada Associated Press.

Diane Martinez, warga yang juga mencari bantuan pangan dari organisasi lain di Los Angeles, rela berjalan kaki dan mengantre demi mendapatkan bantuan tersebut.

"Harga makanan sangat tinggi dan terus naik setiap hari," kata Martinez.

Angka inflasi tahun ini memang yang tertinggi dalam 40 tahun, naik 9,1 persen jika dibandingkan tahun lalu. Harga pangan di AS pun naik drastis dan menyebabkan warga mencari bantuan sana-sini.

Tak hanya Bank Makanan St. Mary, berbagai bank makanan lainnya di AS juga mengalami lonjakan permintaan bantuan.

Bank Makanan Masyarakat Daerah Alameda di California juga merasakan hal serupa. Warga yang mereka bantu naik dari 890 keluarga pada Jumat pekan ketiga Januari, menjadi 1.410 keluarga di Jumat pekan ketiga Juni.

Banyak bank pangan AS pun kesulitan memenuhi permintaan warga, mengingat pemerintah kini memberikan lebih sedikit makanan untuk didistribusikan. Donasi toko kelontong juga berkurang.

Banyak bank pangan AS pun kesulitan memenuhi permintaan warga, mengingat pemerintah kini memberikan lebih sedikit makanan untuk didistribusikan. Donasi toko kelontong juga berkurang.


"Tampaknya [situasi ini] tak bakal membaik dalam semalam. Kebutuhan [ini] membuat masalah suplai semakin sulit," kata Presiden dan Chief Operating Officer (COO) jejaring bank pangan nasional Feeding America, Katie Fitzgerald.

Beberapa petugas Feeding America menyatakan bahwa data permintaan pangan teranyar baru dapat diakses pada Agustus. Namun, mereka mendengar bahwa permintaan bantuan pangan meningkat di seluruh AS.


Sementara itu, juru bicara Bank Pangan Houston, Paula Murphy, mengaku memberikan rata-rata 276.691 kg bantuan per harinya pada saat ini.


Angka tersebut lebih tinggi ketimbang rata-rata bantuan yang diberikan sebelum pandemi Covid-19, yakni 226.796 kg.

Para pemimpin bank pangan mengaku kaget dengan lonjakan permintaan bantuan pangan di tengah inflasi ini.

"Tahun lalu, kami memprediksi pengurangan permintaan untuk 2022 karena ekonomi telah membaik. Isu inflasi ini datang tiba-tiba," kata CEO Bank Pangan Los Angeles, Michael Flood.

"Banyak masyarakat [yang datang] adalah pekerja dan mereka bisa menjalani hidup saat pandemi, dan mungkin mengalami kenaikan gaji. Namun, mereka juga harus berhadapan dengan harga pangan yang meningkat lebih dari anggaran mereka."

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar