Arab Saudi Izinkan Maskapai Israel Terbang Tanpa Batas via Wilayahnya

Jum'at, 15/07/2022 09:40 WIB
Bandara Ben Gurion Israel (AP)

Bandara Ben Gurion Israel (AP)

Jakarta, law-justice.co - Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) menyatakan bahwa telah membuka wilayah udara negara kerajaan bagi semua maskapai penerbangan "yang memenuhi syarat", termasuk maskapai Israel.

"GACA mengumumkan keputusan membuka seluruh wilayah udara Kerajaan bagi semua maskapai penerbangan yang memenuhi syarat terbang di atas Saudi," ucap GACA melalui pernyataan di Twitter pada Jumat (15/7).

"Keputusan ini untuk melengkapi upaya yang bertujuan mengkonsolidasikan posisi Kerajaan Saudi sebagai hub global yang menghubungkan tiga benua dan untuk meningkatkan konektivitas udara internasional," papar lembaga itu menambahkan seperti melansir cnnindonesia.com.

Keputusan ini diumumkan di saat Presiden Amerika Serikat Joe Biden tengah melangsungkan tur ke Timur Tengah.

Sejumlah pihak meyakini salah satu tujuan utama Biden melawat Israel lalu Arab Saudi pada hari ini adalah demi mendorong kedua negara rujuk dan menormalisasi hubungan.

Seorang pejabat AS sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa Saudi memang akan segera mengizinkan penerbangan tanpa batas di wilayahnya bagi maskapai Israel.

Riyadh juga mengizinkan penerbangan charter langsung dari Israel bagi umat Muslim yang akan beribadah haji.

Sebelumnya, Saudi telah mengizinkan maskapai penerbangan Israel terbang di atas wilayahnya melalui koridor udara khusus untuk penerbangan ke dan dari Uni Emirat Arab serta Bahrain.

Izin itu berlaku setelah penandatanganan Kesepakatan Abraham soal normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Bahran dan Uni Emirat Arab pada 2020 lalu.

Namun, maskapai Israel belum menerima izin terbang dari dan menuju negara Asia melalui wilayah udara Saudi.

Dengan keputusan terbaru Saudi ini, sejumlah pihak menilai relasi antara Riyadh dan Tel Aviv pun semakin terlihat jelas. Padahal, kedua negara masih belum memiliki hubungan diplomatik resmi imbas konflik Israel-Palestina.

Uri Sirkis, CEO Israir, mengatakan kepada stasiun radio Tel Aviv 103FM tentang prospek perluasan koridor penerbangan dari Saudi.

"Rute menuju timur Israel akan dipersingkat rata-rata dua jam. Ini akan menjadi era baru yang akan membawa Asia lebih dekat ke Israel," papar Sirkis.

AS telah lama berharap agar Israel lebih diterima lagi oleh negara-negara Arab di kawasan. Sebab, Israel dan Arab Saudi menjadi dua sekutu utama Negeri Paman Sam di Timur Tengah.

Sesaat setelah mendarat di Israel, Biden berjanji dukungan kuat bagi Israel, sekutu lama AS di Timur Tengah untuk lebih dilibatkan dalam geopolitik dan kerja sama di kawasan, terutama dengan negara Arab.

"Kami akan terus memajukan integrasi Israel di kawasan Timur Tengah," kata Biden di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv pada Rabu malam.

"Saya bangga untuk mengatakan bahwa hubungan kami dengan negara Israel lebih kuat dan dalam menurut pandangan saya jika dibandingkan sebelumnya. Dengan kunjungan ini, kami memperkuat relasi kami lebih jauh lagi," papar Biden menambahkan.

AS telah lama berharap agar Israel lebih diterima lagi oleh negara-negara Arab di kawasan. Sebab, Israel dan Arab Saudi menjadi dua sekutu utama Negeri Paman Sam di Timur Tengah.

Dalam dua tahun terakhir, AS juga berhasil menjadi mediator normalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab seperti Bahrain dan Uni Emirat Arab.

Selama ini, relasi negara Arab dengan Israel terjegal konflik Israel-Palestina. Sebagai bentuk solidaritas atas penjajahan Israel terhadap Palestina, negara Arab termasuk Arab Saudi memutus hubungan diplomasi dengan Tel Aviv.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Saudi dan Israel dikabarkan terus mencoba meningkatkan kerja sama meski diam-diam. Beberapa pejabat tinggi Saudi dan Israel juga sempat dikabarkan bertemu secara rahasia.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar