Menko Mahfud Soroti Kasus Brigadir J: Kredibilitas Polri Jadi Taruhan!

Kamis, 14/07/2022 07:37 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD saat memberikan arahan persiapan Pilkada Tahun 2020 di depan para Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan Forkopimda se-DIY di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Sabtu (7/11). (Foto: Humas Kemenkopolhukam)

Menkopolhukam Mahfud MD saat memberikan arahan persiapan Pilkada Tahun 2020 di depan para Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan Forkopimda se-DIY di Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul, Sabtu (7/11). (Foto: Humas Kemenkopolhukam)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan bahwa kredibilitas Kepolisian Indonesia (Polri) dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus penembakan Brigadir J hingga tewas di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Kredibilitas Polri dan Pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini, sebab dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai hasil berbagai lembagai survei," kata Mahfud dalam akun instagram pribadinya, Rabu (13/7).

"Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum," tambahnya.

Dia menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit yang membentuk Tim investigasi terdiri orang-orang kredibel dan dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy, sudah tepat. Kemenko Polhukam bakal ikut mengawal karena itu juga mewakili sikap dan langkah Pemerintah.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," katanya

Di sisi lain, sebagai Ketua Kompolnas, ia mengaku sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus itu untuk membantu Polri membuat perkara menjadi terang.

"Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk Tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini," katanya.

Penembakan terhadap Brigadir J hingga tewas terjadi di rumah Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang terletak di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) lalu.

Insiden tersebut menewaskan Brigadir J yang merupakan ajudan atau supir istri Ferdy. Sementara pelaku penembakan adalah Bharada E yang merupakan ajudan pengamanan Ferdy.

Polisi menyebut insiden diduga bermula karena peristiwa pelecehan yang dilakukan J kepada istri Ferdy.

Bharada E yang mendengar teriakan sontak mendatangi asal suara di kamar bawah rumah. Baru sempat menegur, Brigadir J langsung melepaskan peluru ke arah E, sampai akhirnya terjadi aksi baku tembak hingga menewaskan Brigadir J.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Mahfud MD (@mohmahfudmd)

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar