Negara Padat Penduduk ini Kini Terkapar Akibat Inflasi Tinggi

Selasa, 12/07/2022 20:40 WIB
Aktivitas warga Pakistan (Foto: Dhaka Tribune)

Aktivitas warga Pakistan (Foto: Dhaka Tribune)

Jakarta, law-justice.co - Pakistan merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Saat ini, populasi Negeri Bulan Sabit itu merupakan yang kelima terbanyak di dunia setelah Indonesia dengan jumlah 220 juta.


Namun saat ini negara itu juga mengalami persoalan ekonomi yang pelik. Bahkan, inflasi yang terjadi di Pakistan telah menembus 21%.

Islamabad sendiri saat ini telah melakukan pembicaraan mendesak dengan IMF untuk menghidupkan kembali paket dana talangan US$ 6 miliar yang diperuntukan agar menyelamatkan ekonomi negara itu. Paket dana itu sendiri mandek saat pemerintah Perdana Menteri Imran Khan digulingkan pada bulan April.


Di sisi lain, mata uang Pakistan, rupee, telah jatuh sekitar 30% terhadap dollar AS pada tahun lalu. Pada akhir Maret, cadangan devisa Pakistan telah turun menjadi US$ 13,5 miliar, setara dengan hanya dua bulan impor.`

Untuk mendapatkan dukungan IMF, Perdana Menteri Shahbaz Sharif telah menaikkan harga bahan bakar, menghapuskan subsidi bahan bakar dan memberlakukan "pajak super" baru 10% pada industri-industri besar untuk membantu memperbaiki keuangan negara yang kembang kempis.

Tak hanya itu, seorang menteri pemerintah menyerukan lip untuk mengurangi minum the guna mengurangi tagihan US$ 600 juta untuk impor. Hal ini sempat memicu kemarahan dunia lantaran Pakistan merupakan pengimpor the terbesar dunia

"Saya menghimbau kepada bangsa untuk mengurangi konsumsi the satu hingga dua cangkir karena kami mengimpor the dengan pinjaman," kata Menteri senior Ahsan Iqbal, menurut media Pakistan, dikutip dari BBC International, pada 2021 lalu.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar