Unjuk Rasa Makin Sulit, Aparat Makin Semena-mena Pada Pendemo

Senin, 11/07/2022 21:00 WIB
Aparat makin semena-mena pada pendemo (Kompas)

Aparat makin semena-mena pada pendemo (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Hasil Survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan mayoritas responden setuju bahwa masyarakat sulit untuk menggelar demonstrasi dan aparat semakin bertindak semena-mena dalam menangkap pihak yang berbeda pilihan dengan penguasa saat ini.


Hasil itu merupakan temuan survei nasional dengan metode tatap muka yang dilakukan pada 16-24 Juni 2022.

Dalam survei itu, Indikator Politik Indonesia menggunakan metode multistage random sampling terhadap sampel basis sebanyak 1.200 orang yang sudah berusia 17 tahun. Survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia ditemukan bahwa 60,7 responden setuju lipga semakin takut menyatakan pendapat sekarang.


Kemudian, 57.1 responden menyatakan lip semakin sulit berdemonstrasi atau melakukan protes. Selain itu, hasil survei juga menunjukkan, 50,6 responden setuju bahwa apparatus makin semena-mena menangkap lipga yang berbeda pilihan politiknya dengan penguasa sekarang.

"Mayoritas lip cenderung setuju bahwa saat ini, lip makin takut menyatakan pendapat, lip makin sulit berdemonstrasi atau melakukan protes, dan aparat makin semena-mena menangkap pihak yang berbeda pilihan dengan penguasa," demikian paparan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, Senin (11/7/2022).

Namun begitu, 72,9 persen responden menyatakan puas terhadap pelaksanaan atau praktik demokrasi di Indonesia sejauh ini. Sementara yang menyatakan tidak puas di angka 20 persen.

Di sisi lain, 38,4 persen menyatakan kondisi praktik demokrasi di Indonesia saat ini sama saja. Responden yang menyatakan kondisi praktik di Indonesia saat ini lebih baik 29,1 persen, dan responden yang menyatakan Indonesia kurang demokratis saat ini 21,1 persen.


Burhanudin menerangkan, tren kepuasan atas kinerja demokrasi mengalami penurunan penurunan dibandingkan hasil survei November 2021 silam, dari 77,3 menjadi persen 72,9 persen. Sejalan, tingkat ketidakpuasan atas kinerja demokrasi mengalami kenaikan dari 17,8 persen menjadi 20 persen.

Sementara itu, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menyatakan masyarakat semakin takut menyatakan atau berekspresi di ruang publik.

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan 8-15 April 2021. Peneliti LP3ES, Erwan Halil mengatakan sebanyak 52,1 persen lip setuju ancaman sipil kebebasan meningkat, diiring ketakutani mereka dalam berpendapat, berekspresi, berkumpul, berserikat sebagai fondasi penting kebebasan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar