Ramai-ramai Seruan Tobat Bagi Abu Janda Unggah Video Hoax soal Anies

Jum'at, 08/07/2022 08:55 WIB
Abu Janda (Fajar).

Abu Janda (Fajar).

Jakarta, law-justice.co - Pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda mengunggah video pidato Anies Baswedan yang diedit sehingga seolah-olah sang Gubernur Ibu Kota bicara bahwa kerja-kerja ACT hanyalah demi keuntungan semata. Unggahan Abu Janda berujung seruan bertaubat dari pro-Anies.

Video ucapan Anies itu diunggah Abu Janda di akun Instagram-nya, @permadiaktivis2. Dilihat pada Kamis (7/7), unggahan videonya soal Anies telah disukai lebih dari 12 ribu pengguna Instagram.

"Pak @aniesbaswedan menjelaskan sistem ACT Aksi Cuan Terus (Parodi) akhirnya jadi jelas setelah dijelaskan pak anies. ngopi gaes. Parodi = humor plesetan buat lucu lucuan," tulis Abu Janda dalam keterangan video.


Berikut pernyataan Anies di video unggahan Abu Janda:

"Bahwa ACT menciptakan suatu sistem di mana mereka yang kekurangan memberikan kepada mereka yang berpunya, mereka yang membutuhkan memberikan kepada mereka yang berlebih, sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik dan ini adalah salah satu contoh inovasi profit tapi insyaallah this is always for benefit," demikian yang diucapkan Anies di video unggahan Abu Janda.

Video tersebut hasil editan dari video yang tayang di kanal YouTube ACT pada 2 Mei 2020. Dalam video yang diunggah ACT, isi pidato Anies berbeda dengan video yang diunggah Abu Janda. Berikut pernyataan utuh Anies dalam video unggahan ACT:


"Bahwa ACT langsung bertindak cepat, langsung bertindak tanggap, menciptakan suatu sistem di mana mereka yang berpunya, memberikan kepada mereka kekurangan yang. Mereka yang berlebih memberikan kepada mereka yang membutuhkan. Sistem ini merupakan sebuah pendekatan yang amat menarik. Karena bukan levat negara, tapi levat antarmasyarakat. Karena itu izinkan saya mengundang pada seluruh masyarakat Jakarta, Jakarta telah memberikan begitu banyak pada kita semua, kini saatnya kita memberikan kembali pada Jakarta," kata Anies.

"Saatnya kita mengembalikan sebagian yang kita dapat karena kita berada di kota ini. Sebagian membutuhkan dengan amat luar biasa. Karena itulah ketika program ini dipresentasikan beberapa hari yang lalu kami di Pemprov DKI. Bahwa ini kegiatan yang mulia harus didukung, harus dibesarkan dan seluruh masyarakat harus ikut mendukung program ini," ucap Anies.


Ucapan Anies soal benefit di video milik ACT berbeda seratus delapan puluh derajat dengan unggahan Abu Janda. Berikut pernyataan utuh Anies soal benefit:

"Dan saya berharap ACT teruskan prinsip-prinsip good governance yang selama ini dimiliki besarnya ACT adalah karena kepercayaan yang terjaga dengan amat baik, amanah yang dititipkan dari masyarakat yang jumlahnya ribuan, puluhan ribu, bahkan mungkin ratusan ribu, yang dititipkan pada ACT adalah amanah yang harus dijaga, alhamdulillah selama ini ACT telah berhasil menunjukkan itu karena itulah bertahan terus mereka yang telah membantu kembali lagi membantu karena yakin atas apa yang dikerjakan," kata Anies.

"Dan terus lah melakukan inovasi. Inovasi bukan hanya dalam kegiatan commercial for profit, inovasi juga dilakukan inovasi juga dilakukan di kegiatan sosial not for profit dan ini adalah salah satu contoh inovasi gerakan sosial not for profit, tapi insyaallah this is always for benefit for the people. Selalu memberikan manfaat kepada masyarakat," lanjut dia.

Anggota TGUPP Tatak Ujiyati mengatakan video Anies yang diunggah Abu Janda hoaks. "Yang hoaks vs yg bener. Pidato Anies tentang ACT. Makin ke mari haters/buzzers makin tak tahu malu memperkusi Anies. Yang terpenting. Gugurkan kewajiban membela yang benar. Yuk kita bantu sebarkan, RT," ucap Tatak dalam akun Twitternya.

Hanya Lucu-lucuan
Abu Janda mengatakan unggahan berisi ucapan Anies itu untuk lucu-lucuan. Abu Janda meminta unggahannya itu tak dibawa ke ranah yang serius.

"Caption jelas ditulis PARODI humor plesetan buat lucu-lucuan. Makanya ditulis parodi maksudnya jangan dibawa serius," ujar Abu Janda, kepada wartawan, Kamis (7/7).

Video yang diunggah Abu Janda merupakan potongan dari video utuh yang tayang di kanal YouTube ACT pada 2 Mei 2020. Video yang diunggah Abu Janda diedit seolah-olah Anies bicara bahwa kerja-kerja ACT hanyalah demi keuntungan semata.

Abu Janda mengaku mendapat video yang diunggahnya itu melalui aplikasi WhatsApp. Dia juga menilai maksud unggahan video pidato Anies bisa dibaca melalui caption yang dia tulis.

"Harusnya caption sudah jelas menjelaskan tujuan postingan," katanya.

Seruan Bertaubat
Anggota DPRD DKI Jakarta M Taufik membela Anies dari unggahan Abu Janda. M Taufik meminta Abu Janda segera bertaubat.

"Ya, Abu Janda supaya bertaubat lah," ujar M Taufik kepada wartawan, Kamis (7/7).

M Taufik merasa heran kepada Abu Janda yang kerap menebar kebencian. Dia juga menilai Abu Janda mendorong terjadi permusuhan.

"Masa, sih, hidup hari-hari menebar kebencian dan mendorong permusuhan terus, sih," ucapnya.

Respons Geisz Chalifah
Produser Jakarta Melayu Festival, Geisz Chalifah, merespons video hoax pidato Anies Baswedan soal ACT yang diunggah Abu Janda. Geish enggan melaporkan Abu Janda ke polisi karena dianggap sia-sia.

"Buat apa? Udah ada konvensi (hukum tak tertulis) semua pelaku fitnah terhadap Anies akan selalu aman," kata Geisz saat dihubungi, Kamis (7/7).


Tak hanya Abu Janda, Geisz meyakini siapa pun yang memfitnah Anies bakal terbebas dari jeratan hukum. Maka Geisz beranggapan mereka bakal selalu aman.

"Siapa pun tak hanya Abu Janda, tapi siapa pun di republik ini akan selalu aman dan tak akan dikenakan pasal apa pun bila fitnah itu walaupun dilakukan dengan cara paling biadab sekalipun akan selalu terlindungi. Bila fitnah itu dilakukan terhadap Anies Baswedan," tegasnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar