Serangan Rusia Makin Ngeri, Gubernur Donetsk Minta Warga Ngungsi

Rabu, 06/07/2022 14:06 WIB
Serangan Rusia di Donetsk, Ukraina (bisnis)

Serangan Rusia di Donetsk, Ukraina (bisnis)

Jakarta, law-justice.co - Serangan Rusia di Kota Donetsk, Ukraina makin mengerikan. Hal itu mereka lakukan setelah berhasil menguasai Luhansk. Donetsk dan Luhansk merupakan wilayah Donbas yang sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu menjadi salah satu zona pertempuran utama.

Melihat kondisi tersebut, Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mendesak 350 ribu warganya untuk melarikan diri, demi menghindari serangan bom Rusia yang terus meningkat pada Selasa (5/7/2022).

“Serangan Rusia sangat kacau dan tidak memiliki target spesifik. (Mereka) hanya menghancurkan infrastruktur sipil dan daerah pemukiman,” ujar Kyrylenko, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Kyrylenko menyebut, target nomor satu Rusia saat ini adalah Kota Sloviansk dan Kramatorsk yang merupakan pusat penyaringan air di Provinsi Donetsk.

"Nasib seluruh negara akan ditentukan oleh wilayah Donetsk, begitu warga sipil dapat dievakuasi, kami bisa lebih berkonsentrasi pada musuh dan melakukan tugas utama kami,” terangnya.

Seruan Kyrylenko agar warganya untuk mengungsi akan menjadi salah satu evakuasi perang terbesar. Sejauh ini, perang di Ukraina sudah membuat lebih dari 7,1 juta orang mengungsi di dalam negeri, dan 4,8 juta lainnya meninggalkan negara tersebut.

“Ketika serangan rudal dan artileri Rusia di daerah pemukiman meningkat, maka akan lebih banyak orang yang akan pergi dari Donetsk,” tambah Kyrylenko.

Sehari sebelum evakuasi massal, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan kemenanganya di Luhansk setelah perang selama berbulan-bulan, di mana kedua belah pihak kehilangan banyak personel.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar