Tanggapi Koalisi PKB-Gerindra, PDIP Anggap Terlalu `Grusa-grusu`

Senin, 04/07/2022 06:35 WIB
Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (Foto: Liputan6)

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat (Foto: Liputan6)

Jakarta, law-justice.co - Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengatakan partainya tak mau buru-buru soal koalisi dan calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.


Pernyataan Djarot merespons hubungan PKB dan Gerindra yang kian mesra dalam beberapa waktu terakhir. Kedua partai juga telah resmi membentuk koalisi.

"Yang sabar dikit lah, jangan grusa-grusu kan gitu ya, kadang begitu, jangan kesusu gitu ya," kata Djarot kepada wartawan di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, dikutip Senin (4/7/2022)

Djarot tak mempermasalahkan kedekatan PKB dan Gerindra. Menurutnya, hubungan keduanya bagus dan tak ada masalah. Sebagai sesama pendukung pemerintahan Presiden Jokowi-Ma`ruf, kedua partai itu memang harus rukun.

Djarot mengatakan PDIP juga tak mau ikut campur terkait rencana deklarasi Prabowo Subianto sebagai capres Gerindra. Ia menilai rencana itu masih sebatas imajinasi dan spekulasi.

"Itu kan masih prediksi, imajinasi, spekulasi, di dalam ini kan kita tidak hanya bermain tentang spekulasi," kata Djarot.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut keputusan soal pencalonan presiden dari PDIP masih menunggu keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Kalau masalah Gerindra itu adalah masalah otonom partai Gerindra, silahkan gitu ya, tapi kalau PDI ini kita menunggu lah dari Ibu Ketua Umumnya," ujarnya.

Kendati demikian, Djarot memastikan PDIP tetap akan menjalin kerja sama dengan partai lain. Menurutnya, Megawati telah memberi mandat kepada Puan Maharani untuk menjalin komunikasi dengan partai-partai lain.

"Kalau untuk membangun kerja sama tentu saja ya, kita harus bekerjasama dengan seluruh elemen bangsa dan Mbak Puan itu ditugaskan," kata Djarot.

 

GDP Sebut Koalisi dengan Gerindra Lebih Praktis


Sebelumnya, pekan lalu, Wail Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengungkap pihaknya masih membuka komunikasi dengan berbagai parpol untuk bekerja sama menghadapi pemilu 2024. Hal itu dilontarkannya usai pertemuan dengan Gerindra, di mana sebelumnya PKB disebut tengah menjajaki koalisi dengan PKS dan Demokrat.

Mulanya, GDP membangun Koalisi Semut Merah dengan PKS dan Partai Demokrat. Namun kemudian, GDP mengaku telah berkoalisi dengan Gerindra.

"Bukan berdiri di dua kaki. Tapi dengan Gerindra pun masih membuka komunikasi dengan partai yang lain. Membuka kerja sama," ungkapnya pada wartawan di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (1/7/2022).

Meski demikian, ia mengaku komunikasi dengan Gerindra lebih mudah dilakukan ketimbang dengan Koalisi Semut Merah. Sebab, PKB dan Gerindra sudah memenuhi ambang batas presiden 20 persen.

"Kalau dengan Gerindra [koalisi] lebih praktis karena dua partai sudah cukup. Jadi sudah 23 persen. Tapi kalau semut merah ini masih berdua kemana-mana tidak cukup, jadi butuh satu partai lagi. Makanya kita bangun komunikasi dengan Demokrat," kata Jazilul.

Jazilul pun menjelaskan Koalisi Semut Merah bersama PKS dan Demokrat akan sulit untuk digabungkan.

"Kalau saya pribadi sih tidak bisa meleburnya. Tapi kalau keinginan untuk menang secara bersama sama kemudian menemukan titik temunya, saya yakin," ucapnya.

"Karena semua yang berkoalisi itu inginnnya menang. Secara praktis, ya. Tapi kan ada proses komunikasi pada ujungnya," tegas Jazilul.

Partai Gerindra dan PKB disebut sepakat membentuk koalisi untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Rencana itu terungkap usai sejumlah elite PKB dan Gerindra menggelar pertemuan bertajuk `Silaturahmi kebangsaan Gerindra dan PKB kebangkitan Indonesia Raya` di Senen, Jakarta pada Kamis (30/6).

Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 19.00 WIB itu dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid, Waketum PKB Jazilil Fawaid, Ketua DPP PKB Syaiful Huda, Ketua DPP PKB Faisol Reza, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Waketum Gerindra Habiburokhman, serta Waketum Gerindra Sugiono.

Tidak terlihat Ketum GDP Muhaimin Iskandar alias Cak Imin serta Ketum Gerindra Prabowo Subianto hadir dalam pertemuan itu.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar