Demokrat: Kerjasama Nuklir Rusia-RI Masih Sekadar Angan-angan

Minggu, 03/07/2022 09:45 WIB
Presiden Jokowidan Vladimir Putin (rmol)

Presiden Jokowidan Vladimir Putin (rmol)

Jakarta, law-justice.co - Anggota Komisi I DPR Fraksi Demokrat Rizki Aulia Rahman menyoroti ketertarikan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membangun nuklir di Indonesia saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung. Rizki mengatakan kelanjutan tawaran ini menjadi hal yang ini menarik untuk disimak.


"Tawaran tersebut sangat menarik untuk disimak kelanjutannya. Di tengah maraknya pergeseran sumber energi dunia dari fosil ke sumber alternatif yang berorientasi pada keberlanjutan, energi nuklir bisa menjadi salah satu opsi. Apalagi teknologi energi nuklir di Indonesia sangat tragis keadaannya," ujar Rizki, dikutip Minggu (3/2022)

Rizki mengatakan tawaran Putin juga dapat menjadi penguji untuk melihat respon dunia. Menurutnya dari respon ini lah Indonesia bisa melakukan penilaian untuk mengambil keputusan dalam menindak lanjuti tawaran tersebut.

"Proposal Presiden Putin tersebut juga bisa menguji respons dunia terhadap upaya Rusia melebarkan sayap pengaruh mereka ke negara-negara demokratis, termasuk dalam hal ini Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan riak-riak yang belum pernah muncul sebelumnya. Dari sini Indonesia bisa melakukan assessment bagaimana menanggapi tawaran Presiden Putin tersebut," tuturnya.

Meski begitu, Rizki menilai komunikasi terkait pengembangan energi nuklir ini masih jauh dari kenyataan. Sebab menurut Rizki Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan yang perlu diselesaikan, sehingga masih perlu kajian yang lebih nuklir.

"Namun demikian, komunikasi yang dilakukan Rusia-Indonesia dalam hal pengembangan energi nuklir ini masih jauh dari kenyataan. Jangankan membuat senjata nuklir, pemerintah Indonesia sekarang saja masih memiliki daftar panjang pekerjaan untuk urusan ToT," tuturnya.

"Bukan hanya pada teknologi persenjataan, tapi seluruh urusan perihal perkembangan teknologi. Jadi masih banyak yang harus diperbincangkan dan dikaji lebih lanjut mengenai masa depan kerja sama nuklir Rusia-Indonesia, meskipun hal ini telah diutarakan oleh pemimpin negara tertinggi Rusia," sambungnya.

Putin Tertarik Garap Nuklir di RI


Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Presiden Republik Indonesia Jokowi di Istana Kremlin, Moskow. Banyak hal disampaikan Putin, salah satunya soal keinginannya membantu mengembangkan energi nuklir di Indonesia.

Putin menyambut Jokowi di Moskow pada Kamis (30/6). Isi sambutan keduanya diunggah oleh situs resmi Kepresidenan Rusia.

Salah satu yang dibahas Putin adalah terkait kerja sama untuk pengembangan nuklir di Indonesia.

"Banyak perusahaan kami, termasuk perusahaan energi, beroperasi di Indonesia. Ada ketertarikan untuk mengembangkan industri tenaga nuklir nasional," kata Putin.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar