Terletak di Bogor, Desa Ciburayut Jadi Kampungnya Janda Muda

Sabtu, 02/07/2022 14:05 WIB
Desa Ciburayut, kampungnya janda muda (iNews)

Desa Ciburayut, kampungnya janda muda (iNews)

Bogor, Jabar, law-justice.co - Terletak di Bogor, Jawa Barat, Desa Ciburayut merupakan sebuah perkampungan yang banyak para wanita tak bersuami atau janda. Krena kondisinya demikian, desa ini disebut dengan `kampung janda`.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Desa Ciburayut dihuni 30 keluarga yang semuanya merupakan janda. Usia perempuan yang menjanda berkisar dari 25 hingga 50 tahun. Dan yang menarik, kebanyakan warga yang tinggal di kampung ini adalah para janda muda.

Faktor yang menyebabkan banyaknya janda muda di kampung ini adalah karena maraknya pernikahan dini. Pernikahan di usia muda tak dipungkiri sangat rentan terjadi perceraian karena pola pikir dan emosi yang masih labil dengan kondisi ekonomi yang serba terhimpit kerap memicu pertengkaran berujung perceraian.

Fenomena nikah muda di desa ini juga terjadi karena rendahnya pendidikan masyarakat. Maklum saja, sebagian warga Desa Ciburayut hanyalah tamatan SD. Bahkan di sana ada perempuan berusia 17 tahun yang sudah menjanda dua kali.

Selain karena pernikahan usia dini, perceraian juga terjadi karena karena ditinggal mati oleh suami. Berada di kaki Gunung Salak dan Gede Pangrango, membuat sebagian besar pria di sana bekerja sebagai penambang pasir, baik dari menggali dan menyaring pasir, hingga pemecah batu.

Pekerjaan seperti itu tentu saja memiliki risiko yang sangat besar. Sering terjadinya longsor di area kerja membuat jatuhnya banyak korban, tak heran banyak perempuan mendadak jadi janda karena kematian suaminya.

Kehidupan masyarakat yang berada di garis kemiskinan juga mengharuskan mereka menambang pasir demi mencari nafkah untuk keluarga.

Bukan hal yang aneh, jika Desa Ciburayut menyimpan banyak persoalan sosial yang menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi pemerintah daerah.

Faktor ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, hingga aspek pendidikan harus mendapat perhatian lebih. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan membaik.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar