Koalisi dengan Gerindra, Begini Nasib `Koalisi Semut Merah` Tanpa PKB

Sabtu, 02/07/2022 06:35 WIB
Ada latar gambar Gus Dur di saat Ketua Umum PKB Cak Imin menjamu Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Rmol).

Ada latar gambar Gus Dur di saat Ketua Umum PKB Cak Imin menjamu Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (Rmol).

Jakarta, law-justice.co - Partai Gerindra dan PKB sepakat membangun koalisi untuk Pemilu 2024. Partai lainnya, PKS dan Partai Demokrat yang sempat mesra dengan dua partai tersebut memiliki cerita berbeda sendiri.


Kepastian koalisi Gerindra dan PKB disampaikan oleh tiap elite mereka usai pertemuan di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/6). Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyebut pertemuan hari ini untuk mengakrabkan pengurus tiap partai di tingkat provinsi.

"(Pertemuan) ini adalah kelanjutan untuk mengakrabkan Partai Gerindra dan PKB di tingkat provinsi dan di tingkat DPD. Kami menyebutnya DPD, PKB menyebutnya DPW," kata Muzani kepada wartawan seusai pertemuan.


Elite tiap partai lalu ditanya apakah hubungan mereka yang terlihat makin akrab menandakan sudah sepakat membentuk koalisi. Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang ada di lokasi kemudian menjawab.

"Koalisilah," Sahut Dasco.


Sekjen Gerindra Muzani lalu menegaskan ucapan Dasco tersebut. "Koalisi antarpartai, iya nggak, Pak? Betul nggak?" ucap Muzani seraya bertanya kepada elite Gerindra dan PKB yang berada di lokasi.

Kemudian, giliran Wakil Ketua Umum GDP Jazilul Fawaid yang diberi kesempatan berbicara. Jazilul menjelaskan soal koalisi.

"Yang disebut silaturahmi itu bahasa Arab, bahasa Indonesianya kerja sama, bahasa politik praktisnya koalisi," kata Jazilul.


PKS Coba Merapat ke NasDem-PD


Gerindra dan PKB sepakat membangun koalisi di Pemilu 2024. PKS yang sempat disebut `pacaran` dengan PKB kini mencoba merapatkan diri ke Partai NasDem dan Partai Demokrat.

"Sampai sekarang PKS masih terus menjalin komunikasi dengan berbagai partai politik lainnya, salah satunya yang saat ini intensif kami jalin adalah NasDem dan Demokrat," ujar Juru Bicara PKS Muhammad Kholid kepada wartawan, Jumat (1/7).

Yes lupa, Kholid turut mengucapkan selamat atas terbentuknya koalisi antara Gerindra dan PKB. Dia menilai kedua partai tersebut merupakan sahabat PKS.

"Bagi PKS, Gerindra dan PKB adalah sahabat. Dan kami menghormati keputusan koalisi tersebut," kata Kholid.

Kholid mengungkapkan PKS hingga saat ini belum menentukan akan berkoalisi dengan partai manapun. Keputusan dalam berkoalisi nantinya akan ditentukan oleh Majelis Syuro PKS.


"Sampai detik ini PKS belum menentukan akan berkoalisi dengan partai mana saja karena kewenangan tersebut ada di Majelis Syuro," paparnya.


"Kami menghargai dan menghormati kesepakatan untuk berkoalisi yang telah terbangun antara Partai Gerindra dan PKB. Koalisi 2 partai ini telah cukup untuk mendapatkan tiket Pilpres 2024 melewati ambang batas 20% perolehan kursi di DPR," ungkap Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani kepada wartawan, Jumat (1/7).

Kamhar mengungkapkan Demokrat selama ini sudah menjalin kerja sama dengan Gerindra dan PKB. Kedua partai itu disebut memiliki kesamaan dengan Demokrat tentang Indonesia.


"Partai Demokrat juga telah membangun komunikasi dengan 2 partai ini, dengan Cak Imin maupun dengan Pak Prabowo. Ada kesepahaman bahwa Indonesia butuh perubahan," kata Kamhar.

Dirinya berpandangan terbentuknya koalisi Gerindra dan PKB membuka peluang untuk hadirnya poros ketiga saat Pemilu 2024. Artinya, Capres di 2024 nanti disebut Kamhar bisa lebih dari dua pasang calon.

"Terbentuknya koalisi ini semakin membuka peluang bahwa poros koalisi yang akan terbangun pada 2024 nanti lebih dari dua. Itu berarti hampir bisa dipastikan kontestasi Pilpres 2024 akan diikuti lebih dari dua pasang calon," ujarnya.

Beda Koalisi Semut Merah dan Kebangkitan Indonesia Raya

Wakil Ketua Umum GDP Jazilul Fawaid mengatakan komunikasi dengan PKS tetap berjalan meski sudah ada Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya. Jazilul menjelaskan will bea koalisi itu dengan Koalisi Semut Merah.

"Masih terus jalan, dengan PKS jalan sebagai bagian dari silaturahim membangun komunikasi. Karena kita berkomunikasi dengan PKS, kemudian Demokrat. Istilahnya belum sampai titik final. Jadi kita akan tetap membangun komunikasi," kata Jazilul di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (1/7).


Jazilul mengatakan meski PKB telah berkoalisi dengan Gerindra, Koalisi Semut Merah dengan PKS tetap berjalan. Jazilul menepis anggapan PKB bermain di dua kaki.


"Bukan berdiri di dua kaki. Jadi Koalisi Semut Merah itu suatu gagasan yang dibangun bersama PKS untuk mencari teman koalisi. no, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya itu adalah bagian yang lain Gerindra. Dicocokkanlah ininya, kebangkitan dan Indonesia raya. Tapi dengan Gerindra pun masih membuka komunikasi dengan partai yang lain. Membuka kerja sama," katanya.


Menurutnya, dua koalisi tersebut tidak bisa dileburkan menjadi satu. Meski begitu, dia mengatakan dua koalisi sama-sama memiliki tujuan untuk menang.


"Kalau saya pribadi sih tidak bisa meleburnya. Tapi kalau keinginan menang secara bersama-sama, kemudian menemukan titik temunya, saya yakin. Karena semua yang berkoalisi itu inginnya menang. Secara praktis, ya. Tapi kan ada proses komunikasi pada ujungnya," katanya.

Ketika ditanya perihal kecondongan, Jazilul mengatakan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dinilai lebih praktis. Sedangkan Koalisi Semut Merah, dia menyebut masih membutuhkan satu partai lagi.

"Beda, antara pacaran politik sama pacaran ini kan beda. Kalau dengan Gerindra lebih praktis karena dua partai sudah cukup. Jadi sudah 23 persen. Tapi kalau Semut Merah ini masih berdua ke mana-mana tidak cukup, jadi butuh satu partai lagi. Makanya kita bangun komunikasi dengan Demokrat," katanya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar