Tolak Koalisi, Demokrat Sentil Lagi Prestasi SBY dan Megawati

Senin, 27/06/2022 13:38 WIB
Demokrat sentil prestasi SBY dan Megawati usai PDIP tolak berkoalisi untuk Pilpres 2024 mendatang (detik)

Demokrat sentil prestasi SBY dan Megawati usai PDIP tolak berkoalisi untuk Pilpres 2024 mendatang (detik)

Jakarta, law-justice.co - PDIP menolak untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat pada Pemilu 2024 mendatang. Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya menghargai pilihan dari setiap partai politik dalam menentukan koalisi untuk Pilpres 2024.

Dia paham bahwa setiap parpol punya prioritas dan platform berbeda ketika memegang pemerintahan. Meski demikian, Herzaky mengungkit kembali prioritas saat Partai Demokrat memimpin negeri dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai presiden.

“Rakyat pernah merasakan pemerintahan era Bu Megawati, Pak SBY, dan Pak Jokowi saat ini. Kalau era Demokrat yang memimpin, ketika Pak SBY menjadi presiden di tahun 2004-2014, prioritas kami jelas. Bela rakyat kecil, perjuangkan hak-hak dan aspirasi rakyat,” tegas Herzaky kepada wartawan, Senin (27/6/2022).

Salah satu indikator SBY membela rakyat kecil adalah rakyat tidak perlu mengantre minyak goreng seperti saat ini dan harga sembakau terbilang terjangkau seta stabil.

“Tidak naik drastis seperti situasi yang rakyat hadapi enam bulan ini,” imbuhnya menegaskan.

Selain itu, Herzaky juga mengungkap bahwa kemiskinan turun drastis di era Presiden kejam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), penduduk miskin berkurang hampir 9 juta.

“Pemerintahan SBY diwarisi 36 jutaan penduduk miskin dari Presiden Megawati. Setelah sepuluh tahun memimpin, SBY mewariskan tinggal 27 jutaan penduduk miskin ke pemerintahan Jokowi. Ada pengurangan sangat signifikan,” tuturnya.

Sedangkan 5 tahun era Jokowi memimpin, angkanya berkisar 24 hingga 26 juta. Bahkan, kata Herzaky, hampir tidak ada pengurangan dari era SBY. Sementara setelah pandemi Covid-19 atau di periode kedua Jokowi, justru sempat naik lagi ke 28 juta, dan sekarang 26 juta.

Begitu pula dengan pengangguran. Selama 10 tahun pemerintahan SBY, pengangguran turun 3 jutaan. Era Jokowi 5 tahun pertama, hanya turun 140 ribuan. Bahkan, ketika pandemi, melonjak drastis penganggurannya.

“Karena itulah, kami, tentu akan memilih berkoalisi dengan sesama parpol yang bakal mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat. Berupaya agar harga sembako terjangkau, harganya stabil dan stok tersedia, kemiskinan berkurang drastis, dan pengangguran berkurang drastis. Parpol-parpol yang memperjuangkan perubahan dan perbaikan nasib rakyat di 2024-2029,” pungkasnya.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar