Negara-negara di Eropa ini Bakal Borong Batu Bara, RI Siap?

Senin, 27/06/2022 10:55 WIB
Ilustrasi tambang batu bara. (Foto: media BUMN).

Ilustrasi tambang batu bara. (Foto: media BUMN).

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, terdapat empat negara Eropa yang saat ini melirik untuk memborong batu bara asal Indonesia. Keempat negara tersebut diantaranya adalah Belanda, Jerman, Spanyol dan Italia


Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif mengatakan keempat negara tersebut sedang dalam tahap penjajakan awal untuk meminta batu bara Indonesia. Sehingga pihaknya belum mengetahui berapa kuota permintaan dari negara-negara Eropa tersebut.

"Penjajakan lah masih awal. Kan Rusia baru nyetop (setop impor batu bara ke Eropa) Agustus. Itu masih baru penjajakan, ada Jerman, Spanyol, Italia dan Belanda," terang Irwandy, dikutip Senin (27/6/2022)


Dengan adanya permintaan batu bara dari negara-negara Eropa itu, Irwandy juga belum mengetahui apakah Indonesia akan meningkatkan produksi batu baranya, dari yang ditargetkan tahun ini mencapai 663 juta ton.

"Ya enggak tahu (penambahan produksi) semula saja belum dicapai. Kalau misalnya hujan agak berhenti ya lumayan itu," ujar Irwandy.

Di samping itu, jika Indonesia ingin menjual batu bara ke Eropa, paling tidak kualitasnya harus memenuhi kebutuhan mereka. Pasalnya, Eropa pada umumnya menggunakan batu bara kualitas di atas 5.500 kalori/kg.

"Tapi ingat Eropa mintanya di atas 5.500 (kalori)," ungkap Irwandy.

Selain negara Eropa, menurut Irwandy India yang merupakan salah satu negara tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia juga meminta tambahan batu bara. Namun demikian, ia tidak merinci seberapa besar tambahan produksi yang diminta India.

Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin sebelumnya juga mengatakan telah terdapat permintaan batu bara RI untuk Jerman dan India. Meski begitu, hingga sampai saat ini belum ada surat resmi dari kedua negara tersebut.

"Ini kan baru pembicaraan-pembicaraan. Belum resmi. Belum ada surat permintaan resmi," kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (22/6/2022).

Dengan melihat kondisi itu, maka pemerintah belum berencana untuk melakukan peningkatan produksi. Bahkan, sejauh ini belum ada perusahaan batu bara yang mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk menggenjot produksi.

Sebagaimana diketahui, Presiden RI Joko Widodo sebelumnya juga mengaku telah ditelepon oleh lima Presiden dan Perdana Menteri (PM) negara lain, telepon tersebut berurusan dengan permintaan batu bara dari Indonesia. Jika tidak dikirimi batu bara, maka listrik dan industri negara tersebut bakal padam.


"Ada lima Presiden dan Perdana Menteri yang telepon saya. Presiden Jokowi mohon kita dikirim batu baranya segera dengan cepat. Kalau tidak kita mati listrik, industri kita mati," terang Jokowi dalam acara Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).

Dari banyaknya permintaan ekspor batu bara, Jokowi menyadari bahwa Indonesia memiliki kekuatan yang besar terhadap batu bara yang ada di dalam negeri. Tak hanya batu bara, Indonesia juga memiliki kekuatan yang besar dari produk Crude Palm Oil (CPO), yang mana ada beberapa negara juga yang meminta untuk RI mengekspor segera CPO-nya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar