Eks Petinggi WHO Ungkap 5 Penyebab Kasus Covid RI Melonjak Lagi

Jum'at, 24/06/2022 15:07 WIB
Eks Petinggi WHO Tjandra Yoga Aditama ungkap 5 penyebab kasus Covid-19 di Indonesia melonjak lagi (dok pribadi)

Eks Petinggi WHO Tjandra Yoga Aditama ungkap 5 penyebab kasus Covid-19 di Indonesia melonjak lagi (dok pribadi)

Jakarta, law-justice.co - Setelah menurun beberapa waktu, kasus baru atau kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali melonjak, bahkan hampir menyentuh angka 2.000. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, seperti dikutip Jumat (24/5/2022), kasus harian tertinggi terjadi pada 22 Juni yakni sebanyak 1.985 kasus, yang menjadi penambahan tertinggi sejak April.

 "Tinggi sekali, dan jelas perlu waspada," kata Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama.

Setidaknya, ada lima hal yang perlu diwaspadai kala kasus Covid-19 meningkat. Pertama, dari sisi jumlah tes yang rendah dan membuat pemerintah kian sulit menilai perkembangan perangai virus.

"Ini juga sebabnya WHO menyebut ada 3 skenario virus di 2022 [base, best, worse] dan kita belum tahu mana yang akan terjadi," jelasnya.

Kedua, penggunaan masker di luar ruangan yang masih diperlukan. Kendati kewajiban masker luar ruangan telah dilonggarkan, namun masyarakat harus lebih berhati-hati dan tetap menggunakan masker.

"Tentu protokol kesehatan umum harus jadi perhatian," katanya.

Ketiga, perlu upaya surveilans yang ketat dan penyelidikan epidemiologi yang terus ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pengendalian kasus Covid-19.

"Keempat adalah vaksinasi lengkap. Kita masih 60-an persen. Dan booster bahkan masih 23%. Jelas harus ada upaya khusus untuk ditingkatkan," jelasnya.

Terakhir, salah satu kenaikan kasus dipicu dari kemunculan BA.4 dan BA.5. Meskipun subvarian Omicron ini jauh lebih ringan, namun sejumlah negara melaporkan kasus yang cukup berat akibat varian tersebut.

"Kita belum sepenuhnya tahu tentang ada tidaknya, dampak jangka panjang pada ribuan orang yang di bulan Juni sudah tertular Covid-19," katanya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar