Sebut Malaysia Niat Caplok Kepri, Begini Klarifikasi Mahatir

Jum'at, 24/06/2022 06:10 WIB
PM Malaysia, Mahatir Mohamad (Foto: Freemalaysiatoday.com)

PM Malaysia, Mahatir Mohamad (Foto: Freemalaysiatoday.com)

Jakarta, law-justice.co - Ucapan Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad soal Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau (Kepri) memicu kontroversi. Kini Mahathir menyampaikan penjelasan terkait ucapannya tersebut.


Politikus berusia 96 tahun ini menyebut laporan media soal ucapannya dalam acara di Selangor itu tidaklah akurat.

Pernyataan kontroversial Mahathir itu diketahui pertama kali dimuat oleh media Singapura, Straits Times.

Ucapan kontroversial Mahathir itu disampaikan saat dia berbicara dalam sebuah acara yang digelar sejumlah organisasi non-pemerintah di bawah bendera Kongres Survival Melayu di Selangor, Malaysia, pada Minggu (19/6) waktu setempat. Acara itu diberi judul `Aku Melayu: Survival Bermula`.

Mahathir mengatakan dirinya tidak meminta Malaysia untuk melakukan klaim.


"Laporan tentang apa yang saya katakan pada Pertemuan Orang Melayu itu tidak akurat. Saya tidak meminta Malaysia untuk mengklaim tanah yang telah kami hilangkan," tegas Mahathir dikutip dari CNBCIndonesia, Jumat (24/6/2022)

"Saya mencoba untuk menunjukkan bahwa kami sangat khawatir kehilangan batu `seukuran meja` tetapi tidak pernah tentang bagian yang lebih besar dari Malaysia, ketika mereka diambil dari kami," tambahnya.

Ucapan Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad soal Malaysia seharusnya mengklaim Singapura dan Kepulauan Riau (Kepri) memicu kontroversi. Kini Mahathir menyampaikan penjelasan terkait ucapannya tersebut.

Politikus berusia 96 tahun ini menyebut laporan media soal ucapannya dalam acara di Selangor itu tidaklah akurat.

Pernyataan kontroversial Mahathir itu diketahui pertama kali dimuat oleh media Singapura, Straits Times.

Ucapan kontroversial Mahathir itu disampaikan saat dia berbicara dalam sebuah acara yang digelar sejumlah organisasi non-pemerintah di bawah bendera Kongres Survival Melayu di Selangor, Malaysia, pada Minggu (19/6) waktu setempat. Acara itu diberi judul `Aku Melayu: Survival Bermula`.

Mahathir mengatakan dirinya tidak meminta Malaysia untuk melakukan klaim.


"Laporan tentang apa yang saya katakan pada Pertemuan Orang Melayu itu tidak akurat. Saya tidak meminta Malaysia untuk mengklaim tanah yang telah kami hilangkan," tegas Mahathir dalam pernyataan eksklusif kepada CNBC Indonesia.

"Saya mencoba untuk menunjukkan bahwa kami sangat khawatir kehilangan batu `seukuran meja` tetapi tidak pernah tentang bagian yang lebih besar dari Malaysia, ketika mereka diambil dari kami," tambahnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar