Luhut: Target RI Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik Terbesar 2029

Kamis, 23/06/2022 21:23 WIB
Menko marves Luhut Binsar Panjaitan (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)

Menko marves Luhut Binsar Panjaitan (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah lewat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan Indonesia dapat menjadi produsen baterai mobil listrik terbesar atau kedua terbesar di 2029.

"Kita akan menjadi produser lithium batre nomor satu atau nomor dua mungkin di 2029. Karena semua ini sedang berproses," kata Luhut pada acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia LAGAWIFEST 2022 di Pulau Tegal Mas, Lampung, Kamis (23/6).

Menurut Luhut, Indonesia akan mulai memproduksi dan mengekspor baterai lithium dan mobil listrik. Untuk mobil listrik, sambungnya, perjanjian dengan Hyundai sedang berproses melalui Kementerian Perindustrian.

"Ke depan kita akan ekspor baterai lithium dan mobil listrik. Mobil listrik sudah mulai berkembang oleh Hyundai, itu tadi Pak Menteri (Perindustrian) Agus buat ini sudah jalan," ujarnya.

Sedangkan untuk pengembangan baterai lithium, Indonesia akan menggandeng Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), salah satu perusahaan manufaktur baterai lithium terbesar asal China, LG Corporation dan Tesla, perusahaan mobil listrik dan baterai milik Elon Musk.

"Baterai lithium kita akan memproduksi sendiri dengan CATL, dengan LG dan Tesla kita harapkan juga akan bisa masuk," sebut Luhut.

Selain itu, Luhut juga yakin Indonesia dapat membangun industri silikon yang dapat mengekspor ke mancanegara. Sebab, polycrystalline silicon dapat dijadikan semikonduktor dengan banyak turunan.

Dia percaya industri tersebut dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja dan memberdayakan banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"UMKM juga akan main, banyak sekali turunan nanti di sini, UMKM itu yang akan masuk. Investasi yang handal itu US$132 miliar dolar ini, angka yang sangat besar, itu akan menghasilkan mungkin ratusan ribu tenaga kerja yang kita lihat dengan turunannya lagi," tutur Luhut.

Sebelumnya, Luhut menawarkan investasi kawasan industri hijau di Kalimantan Utara (Kaltara) kepada CEO Tesla Elon Musk.

Luhut sempat bertemu langsung dengan Musk saat berkunjung ke Texas, Amerika serikat (AS), pada bulan lalu. Tindak lanjutnya adalah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Musk di pabrik SpaceX pada pertengahan Mei.

Menurut Luhut, kawasan industri hijau terbesar di dunia itu akan dapat mewujudkan keinginan Musk untuk memproduksi produk ramah lingkungan.

 

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar