Berapapun Koalisi, Nama Anies Baswedan selalu Cocok untuk Pilpres 2024

Jum'at, 17/06/2022 15:01 WIB
Anies Baswedan dan Puan Maharani serta JK (kompas)

Anies Baswedan dan Puan Maharani serta JK (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi figur yang dinilai paling cocok untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, tingkat keterpilihannya begitu tinggi sehingga selalu cocok untuk semua koalisi yang terbentuk nanti.

Dalam dokumen rilis survei LSI Denny JA, Jumat (17/6), ada 3 poros koalisi Pilpres 2024 yang potensi terbentuk. LSI Denny JA menjelaskan, terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memicu terbentuknya dua poros lain. Yaitu Poros Tunggal yang diisi PDIP dan Poros "Sisa Dunia" yang diisi oleh Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, dan PKS.

"Bagi poros PDIP ataupun poros KIB masih bisa menambah partai lain untuk koalisi, sehingga menutup peluang lahirnya pasangan keempat," tulis LSI Denny JA dalam keterangannya.

Dari 3 poros yang kemungkinan terbentuk tersebut, LSI Denny JA melihat 3 figur yang memiliki tiket masuk ke gelanggang pertarungan Pilpres.

Figur pertama dari Poros Tunggal PDIP ialah Puan Maharani. Figur kedua Airlangga Hartarto dari Poros KIB, dan figur ketiga Prabowo Subianto dari Poros Koalisi Sisa Dunia.

Namun jika dilihat tingkat keterpilihannya, di luar 3 nama tersebut terdapat dua figur yang berada di urutan 3 besar elektabilitas survei LSI Denny JA.

Mereka adalah Anies Baswedan di urutan ketiga dengan elektabilitas 14,6 persen, Ganjar Pranwo di urutan kedua dengan elektabilitas 23,5 persen, dan di urutan pertama Prabowo Subianto dengan elektabilitas 28,9 persen.

"Di luar dua tokoh yang sudah memegang tiket, Prabowo, Ganjar, dan Anies adalah tiga tokoh tertinggi elektabilitasnya," papar LSI Denny JA.

Dilihat lebih rinci, dari tiga figur yang mendapat elektabilitas tertinggi di survei LSI Denny JA ini, Prabowo menjadi sosok yang mengalami penurunan tingkat elektabilitas cukup signifikan jika dibanding pada Pilpres 2019.

Di mana, 3 tahun lalu Menteri Pertahanan ini memiliki elektabilitas hingga mencapai 44,59 persen. Namun sekarang hanya 28,9 persen.

Sementara untuk Anies dan Ganjar tidak memiliki persoalan elektabilitas. Hanya saja, LSI Denny JA melihat satu ganjalan yang membuat mereka sulit melaju di 2024, yakni tidak memiliki kendaraan politik.

Adapun untuk dua figur yang memiliki tiket nyapres di 2024, yakni Puan dan Airlangga, masih memiliki kendala di tingkat elektabilitas.

Pada survei terbarunya ini, LSI Denny JA mendapati elektablitas Puan berada di angka 2,0 persen atau urutan ketujuh. Sementara Airlangga berada di uruutan keenam dengan elektabilitas 4,5 persen.

Kendati begitu, LSI Denny JA masih memetakan 3 poros koalisi yang kemungkinan terbentuk akan mengusung capres yang memiliki tiket. Yaitu Poros Tunggal PDIP mengusung Puan, Poros KIB mengusung Airlangga, dan Poros Sisa Dunia mengusung Prabowo.

"Tiga poros ini bisa berubah jika Gerindra dan PDIP akhirnya bersatu," tutur LSI Denny JA.

Sedangkan untuk peluang Anies dan Ganjar, LSI Denny JA menyimpulkan mereka sebagai figur yang bisa menggeser dua pemilik tiket capres dari 3 poros yang akan terbentuk. Atau, dengan elektabilitasnya yang moncer terbuka kemungkinan dijadikan cawapres.

"Baik Airlangga Hartarto ataupun Puan Maharani masih memiliki waktu 15 bulan (Juni 2022-September 2023 era pendaftaran), untuk menambah elektabilitasnya menjadi capres yang kuat," demikian LSI Denny JA.

Dalam survei terbarunya yang digelar 24 Mei hingga 7 Juni 2022 ini, LSI Denny JA menggunakan metode multi-stage random sampling dengan jumlah responden 1.200.

Teknik pengumpulan data yang digunakan LSI Denny JA adalah dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner, dengan margin of error survei sekitar 2,9 persen.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar