Jika China Invasi Taiwan, Hal Lebih Mengerikan ini Bakal Terjadi

Jum'at, 17/06/2022 11:20 WIB
Presiden China, Xi Jinping. (GenPi).

Presiden China, Xi Jinping. (GenPi).

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Taiwan mengatakan bila terjadi perang antara negaranya dengan China, dampaknya akan jauh lebih parah dibandingkan perang Rusia-Ukraina yang saat ini berlangsung.


Sebagaimana diketahui, baik China dan Taiwan memainkan peran yang penting dalam jalur rantai pasok dan perdagangan global.

"Gangguan pada rantai pasokan internasional; gangguan pada tatanan ekonomi internasional; dan peluang untuk tumbuh akan jauh, jauh (lebih) signifikan daripada yang ini," kata delegasi dagang Taipei John Deng dikutip Reuters, Jumat (17/6/2022)

"Akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia," tambahnya.

Salah satu yang bisa menjadi langka adalah cip semikonduktor. Taiwan adalah produsen besar dalam produksinya hingga US$ 118 miliar atau setara Rp1.742 triliun pada 2021.

Cip semikonduktor sendiri adalah bahan utama dalam pembuatan sejumlah baran elektronik mulai dari ponsel hingga kendaraan listrik. Taiwan sendiri tengah berupaya mengurangi ekspornya hingga 40% ke China.

Isu mengenai potensi serangan China juga pernah diangkat oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan, Chiu Kuo-cheng, pada November 2021 lalu. Menteri yang berasal dari latar belakang militer itu memprediksi sinyal invasi terjadi pada 2025 mendatang.


"Saat ini, PLA (tentara China) mampu melakukan blokade bersama lokal terhadap pelabuhan kritis, bandara, dan rute penerbangan keluar kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami dan berdampak pada aliran pasokan militer dan sumber daya logistik kami," papar kementerian itu, dikutip Channel News Asia (CNA).

Setahun belakangan ini, China memang terus mempertegas klaimnya bahwa Taiwan merupakan bagian integral dari kedaulatannya. Terbaru, negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu telah menugaskan ratusan jet tempur untuk terbang di wilayah zona pertahanan udara Taiwan atau ADIZ.

Sementara itu, Amerika Serikat saat ini getol dalam membela Taipei dan menentang klaim Beijing. Bahkan, dalam KTT aliansi Quad di Jepang akhir bulan lalu, Presiden AS Joe Biden pun mengatakan bahwa Washington akan melakukan campur tangan secara militer jika China tetap mencoba untuk mengambil alih Taiwan dengan paksa.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar