Protes Film Kisah Anak Nabi Muhammad, Imam Masjid di Inggris Dipecat

Senin, 13/06/2022 15:59 WIB
Imam Masjid di Inggris dipecat dari penasihat pemerintahan karena diduga jadi pendukung untuk memprotes film Kisah Anak Nabi Muhammad (geloranews)

Imam Masjid di Inggris dipecat dari penasihat pemerintahan karena diduga jadi pendukung untuk memprotes film Kisah Anak Nabi Muhammad (geloranews)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Inggris memecat  Imam masjid di Kota Leeds Qari Asim dari posisinya sebagai penasihat pemerintah. Dia dituduh menggerakkan protes akan film baru yang memuat kisah Anak Nabi Muhammad.

"Kami tidak memiliki pilihan selain menarik penunjukan dan mengakhiri peranmu bersama pemerintah secepatnya. Dukungan Anda baru-baru ini terkait kampanye untuk membatasi kebebasan berekspresi, kampanye yang sendirinya merupakan pengobar tensi komunal, mengartikan tak lagi relevan untuk Anda untuk bekerja dengan pemerintah dalam peran yang ditujukan untuk mempromosikan kerukunan masyarakat," demikian pernyataan pemerintah Inggris terkait kasus Asim, dikutip dari situs resmi negara.

Sebagaimana diberitakan AFP, kisruh ini bermula kala Asim mengomentari film `The Lady of Heaven` dalam Facebooknya, Senin (6/8). Dalam unggahan tersebut, Asim mengatakan film itu "sangat menyakiti umat Muslim."

Setelah itu, beberapa kelompok Muslim memprotes penayangan film itu di beberapa bioskop pada pekan lalu, membuat perusahaan bioskop terbesar kedua di Inggris, Cineworld, harus membatalkan skrining film itu.

Beberapa kelompok Muslim juga menuduh film itu sebagai bentuk penghujatan.

Sementara itu, Asim membantah kelompoknya terlibat dalam protes itu. Meski demikian, Asim menghargai `kebebasan berpendapat` dalam masyarakat, pun merilis detail terkait salah satu protes penayangan film tersebut di Leeds.

Merespons pemecatan ini, Asim mengaku ia tak mendapatkan surat pemecatan secara resmi dari pemerintah Inggris.

"Saya mengetahui surat terbaru DLUHC (Kementerian Pembangunan, Perumahan, dan Komunitas Inggris) dari media dan kemudian menemukannya dari situs resmi pemerintah. Saya masih belum menerima surat secara personal dari DLUHC, yang tak mengontak saya terkait surat tersebut sebelum dirilis," demikian pernyataan Asim dalam surat kepada Sekretaris Negara untuk DLUHC, Michael Gove, yang dirilis dalam akun Twitter-nya, Senin (13/6).

"Pemerintah saat ini tidak berhubungan dengan saya sama sekali untuk mendefinisikan Islamofobia. Dalam pengumuman penugasan saya pada 23 Juli 2019, James Brokenshire (sekretaris negara untuk DLUHC sebelumnya) mengatakan saya akan dibantu dengan penasihat kedua yang akan dikonfirmasi pada waktunya," tuturnya.

"Dalam tiga tahun terakhir, meski berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan peran saya, tidak ada penasihat kedua yang ditunjuk, pun kerangka acuan yang dibentuk untuk memulai proses penetapan definisi yang menangkap prasangka anti-Muslim [Islamofobia]."

Asim sendiri menjabat sebagai penasihat independen pemerintah untuk urusan Islamofobia. Ia juga menjabat sebagai Wakil Kepala Kelompok Kerja Anti-Kebencian terhadap Muslim pemerintah Inggris.

Selain membahas masalahnya dalam pemerintah Inggris, Asim juga membantah dirinya terlibat dalam protes bioskop tersebut.

"Saya tidak secara personal menghadiri atau mengatur protes apapun di luar bioskop terkait film `Lady of Heaven,` mengingat saya lebih cenderung memilih dialog, bukan protes. Meski begitu, saya mendukung hak demokratis masyarakat untuk memprotes dalam roh kebebasan berpendapat," katanya lagi.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar