Siap-siap, Telkom Bakal Bagi Deviden Rp14.86 Triliun 1 Juli 2022

Sabtu, 28/05/2022 15:00 WIB
PT Telkom Indonesia (antara)

PT Telkom Indonesia (antara)

Jakarta, law-justice.co - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia Tbk menyetujui pembagian dividen sebesar Rp14,86 triliun atau 60 persen dari laba bersih tahun buku 2021 kepada pemegang saham.


"Besar harapan kami bahwa seluruh program yang kita jalankan akan dapat berjalan dengan baik, sehingga dapat memberikan manfaat tidak hanya untuk Telkom namun juga bagi seluruh masyarakat dan negara untuk menjadikan Indonesia lebih baik," kata Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam konferensi pers daring di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/5/2022).

Dengan porsi dividen tersebut pemegang saham akan menerima Rp149,9 per lembar saham. Pembayaran dividen tahun buku 2021 akan dilakukan paling lambat pada 1 Juli 2022.

Adapun, 40 persen laba bersih sisanya atau Rp9,9 triliun digunakan untuk pengembangan usaha perusahaan di bidang konektivitas digital, platform digital dan digital services seperti pengembangan data center dan penguatan kapabilitas cloud.

Dalam RUPST kali, tidak ada perubahan dalam kepengurusan Telkom.

Dalam kesempatan sama, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menambahkan, pada semester II 2022, perusahaan berharap prospek bisnis tetap sejalan dengan ekspektasi dalam Rencana Kinerja Anggaran Perusahaan atau RKAP.

"Sampai pada saat ini kita melihat dari hasil yang ada yang sudah kita bukukan baik di kita sendiri maupun di industri masih sesuai dengan harapan kita. Kami berharap pada semester II tahun ini, industri menjadi lebih realistis lagi kompetisinya terutama pada segmen seluler," kata Heri.

Segmen bisnis lainnya misalnya pada data center,business to business (B2B) IT services juga terus tumbuh.

Melihat hal itu, perusahaan berharap industri telekomunikasi secara keseluruhan tumbuh dimid single digitpada tahun ini dan mempertahankan kinerja rasio profitabilitas.

"Memang terdapat tekanan dari Perang Rusia-Ukraina terhadap input-input seperti harga produk, namun mudah-mudahan ini bisa kita kelola dampaknya dan kita masih bisa mendapatkan hasil yang sudah disampaikan sebelumnya," ujarnya.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar