Makin Tegang dengan Taiwan, China Bakal Gelar Latihan Militer di LCS

Jum'at, 27/05/2022 17:20 WIB
Pangkalan militer china di Laut China Selatan (Reuters)

Pangkalan militer china di Laut China Selatan (Reuters)

Jakarta, law-justice.co - China akan mengadakan latihan angkatan laut di Laut China Selatan (LCS) pada Sabtu (28/5/2022). Latihan tersebut akan berlangsung kurang dari 25 km di lepas pantai provinsi Hainan, China selatan.


"Latihan militer akan diadakan dan area akan ditutup," kata administrasi Keselamatan Maritim, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (27/5/2022).

Adapun, area yang ditutup seluar 100 km persegi. Lalu lintar perairan pun akan ditutup selama 5 jam.

China secara rutin melakukan latihan serupa di perairan dekat pantainya. Latihan di daerah lain di laut dekat Hainan juga dijadwalkan berlangsung pada minggu depan, serta beberapa latihan lainnya di sepanjang garis pantai timur negara itu.

Rencana ini dilakukan setelah adanya tudingan dari Barat atas ambisi militer negaranya di seluruh kawasan Pasifik, di mana Amerika Serikat (AS) memimpin peringatan atas kehadiran militer dan ekonomi China di wilayah dari Laut China Selatan hingga Kepulauan Pasifik.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga menuduh Beijing meningkatkan ketegangan atas Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya.

"Beijing telah terlibat dalam retorika dan aktivitas yang semakin provokatif seperti menerbangkan pesawat PLA di dekat Taiwan hampir setiap hari," kata Blinken dalam sebuah pidato, mengacu pada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Dia juga menyerukan upaya untuk mengimbangi "niat China untuk membentuk kembali tatanan internasional".

Komentar Blinken mengikuti perdebatan antara Beijing dan Washington mengenai janji Presiden Joe Biden untuk membela Taiwan jika diserang oleh China, yang dibuat dalam perjalanan presiden ke wilayah tersebut awal pekan ini.

Namun China juga berjanji untuk membela kepentingan nasionalnya atas Taiwan, dan memperingatkan Washington untuk tidak "meremehkan" tekad dan kemampuan Beijing dalam masalah ini.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar