Pasca Putin Setop Gas, Negara ini Bakal Selamatkan Eropa dari Krisis

Selasa, 24/05/2022 17:20 WIB
Ilustrasi Pipa Gas (Net)

Ilustrasi Pipa Gas (Net)

Inggris, law-justice.co - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan negaranya dan Eropa Selatan dapat memberikan jawaban atas kekurangan pasokan gas dari Rusia di benua Eropa.


"Spanyol dan Eropa Selatan akan memiliki kesempatan untuk memberikan jawaban atas ketergantungan energi energi fosil Rusia ini," kata Sanchez, dikutip dari CNBC International, Selasa (24/5/2022).

Sanchez menyoroti bahwa Spanyol mewakili 37% dari total kapasitas regasifikasi Uni Eropa, di mana gas alam cair diubah kembali menjadi produk akhir gas alam. Dia juga mengatakan Semenanjung Iberia, yang diduduki oleh Spanyol dan Portugal, adalah rumah bagi sekitar setengah dari penyimpanan gas alam cair (LNG) Uni Eropa (UE).


"Perang ini juga memberi kita pelajaran yang sangat penting, yaitu bahwa energi terbarukan, hidrogen, efisiensi energi bukan hanya sekutu yang hebat bagi negara dan ekonomi untuk mengatasi upaya perubahan iklim, tetapi juga dalam skenario geopolitik yang sangat kompleks dan sangat tidak pasti yang akan memberi kami juga sarana untuk meningkatkan ketahanan dan otonomi kami," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, harga energi telah melonjak tahun ini akibat serangan Rusia ke Ukraina yang menyebabkan pasar tidak stabil dan negara-negara Barat menjatuhkan sanksi terhadap Moskow.

Harga di pusat TTF Belanda, patokan Eropa untuk perdagangan gas alam, meningkat lebih dari tiga kali lipat antara 16 Februari dan 7 Maret saat Rusia meluncurkan serangan tanpa alasan ke tetangganya.

Sementara itu, masalah keamanan energi dan melonjaknya harga energi telah menjadi topik utama dalam perdebatan politik di Spanyol. Bahkan Madrid menjadi salah satu ibu kota yang paling vokal tentang perlunya tindakan Eropa untuk menurunkan harga bagi konsumen.

Bersama dengan negara tetangga Portugal, Spanyol telah memperkenalkan batasan sementara pada harga gas alam dan batu bara. Ini menjadi sebuah langkah yang membedakan mereka dari sebagian besar Uni Eropa lainnya.

Sanchez mengatakan pasar energi UE tidak cocok untuk menanggapi krisis saat ini. "Ini baru awal dari refleksi besar yang perlu kita hadapi di level Eropa," katanya.

Awal tahun ini, Spanyol membuat marah Aljazair awal tahun ini setelah Madrid memutuskan untuk mengekspor kembali gas ke Maroko, di tengah kebuntuan diplomatik antara dua negara Afrika Utara yang berbagi perbatasan darat.

Sanchez juga menolak gagasan bahwa Spanyol menggantikan Rusia untuk pemasok lain yang tidak stabil Aljazair, yang telah mengancam akan menutup aliran gas ke Madrid karena kesepakatannya dengan Maroko.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar