Soal Bendera LGBT, PA 212 Serukan Umat Islam Boikot Produk Inggris

Senin, 23/05/2022 15:34 WIB
Tegur Kedubes Inggris, Kemlu: Hormati Budaya-Agama yang Berlaku di RI. (Instagram).

Tegur Kedubes Inggris, Kemlu: Hormati Budaya-Agama yang Berlaku di RI. (Instagram).

Jakarta, law-justice.co - Presidium Alumni (PA) 212 mengeluarkan seruan kepada Umat Islam di Indonesia agar memboikot produk Inggris.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212, Novel Bamukmin mengatakan, seruan ini dikeluarkan sebagai buntut dari pengibaran bendera simbol Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di gedung Kedutaan Besar (Kedubes) mereka di Jakarta.

Kata dia, boikot itu akan dilakukan jika kritik dan aspirasi umat Islam tidak diindahkan.

"Apabila tidak mengindahkan aspirasi kami umat islam maka kami meminta umat Islam untuk memboikot apapun produk produk Inggris," kata Novel.

Novel kemudian meminta Kedutaan Inggris meminta maaf kepada umat Islam karena telah mengibarkan bendera LGBT. Dia juga mendesak bendera itu diturunkan.

Jika tidak, kata Novel, PA 212 meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) melakukan sejumlah tindakan, mulai peringatan keras, memutus hubungan diplomatik dengan Inggris, hingga mengusir perwakilan negara itu dari Indonesia.

"Meminta Kemenlu segera mengambil langkah tegas untuk memberikan peringatan keras atau kalau tidak segera memutus hubungan diplomatik," ujarnya.

Novel kemudian menuding Inggris menantang Umat Islam. Ia menduga perwakilan Britania Raya di Indonesia itu melihat rezim pemerintahan Joko Widodo tidak memiliki jati diri yang jelas.

Novel berujar pemerintah saat ini tidak mempraktekkan nilai-nilai ketuhanan. Bahkan, kata Novel, pemerintah bermaksud melenyapkan unsur ketuhanan melalui Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). RUU ini, menurutnya, didorong partai pengusung Jokowi, PDI Perjuangan.

"(Inggris) melihat Indonesia di rezim ini tidak punya jati diri yang jelas walau negara Ketuhanan Yang Maha Esa tapi praktiknya oleh rezim ini seperti tidak berketuhanan dan unsur pelenyapan Ketuhanan Yang Maha Esa," ujar Novel.

"Sehingga baik Inggris dan Singapore berani menyerang Indonesia dengan isu isu agama Islam," imbuhnya.

Novel menegaskan Umat Islam, khususnya barisan 212 tidak akan diam. Menurutnya, umat Islam akan terus menjaga Indonesia dari kerusakan moral.

Seperti diketahui, Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris mengunggah foto melalui laman instagram @ukinindonesia.

Foto itu memperlihatkan bendera pelangi simbol kaum LBGT yang berkibar di halaman Kedubes Inggris di kawasan Kuningan, Jakarta.

Dalam unggahan itu Inggris menilai penting mengambil sikap untuk sebuah nilai yang dianggap benar.

Bahkan, sekalipun sikap tersebut tidak nyaman bagi teman. Kemenlu kemudian menegur Kedubes Inggris karena dinilai tidak sensitif dengan situasi di Indonesia.

Belakangan, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, telah memanggil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins.

"Menlu RI telah meminta pejabat terkait memanggil Dubes Inggris. Sudah dipanggil dan akan ketemu pejabat terkait urusan kawasan Amerop [Amerika-Eropa] hari ini rencananya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah.

(Annisa\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar