Aspal Landas Pacu Amblas, Batik Air Gagal Terbang dari Bandara Juanda

Minggu, 22/05/2022 23:21 WIB
 Pesawat Batik Air gagal terbang (Dok.Batik Air)

Pesawat Batik Air gagal terbang (Dok.Batik Air)

Jakarta, law-justice.co - Batik Air memberikan penjelasan operasional terkait penerbangan nomor ID-6309 pada Minggu (22/5/2022).


Pesawat tersebut dijadwalkan berangkat dari Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) dengan tujuan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang.

Pihak Batik Air mengatakan, penerbangan tersebut telah dijalankan menurut standar operasional prosedur (SOP). Namun demikian, saat pesawat bergerak memasuki landas pacu (runway), pilot merasakan pergerakan pada roda pesawat tidak sesuai dengan yang semestinya. Pesawat terhenti atau stuck, sehingga perlu dilakukan pengecekan.

"Hasil pengecekan, diketahui bahwa roda/ban pesawat memasuki area aspal pada ujung landas pacu Juanda yang mengalami penurunan dari permukaan (agak amblas)," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, dikutip dari CNBCIndonesia, Minggu (22/5/2022).

Sehingga, kata dia, pesawat perlu direposisi menggunakan kendaraan penarik (tow truck) untuk mempermudah keluar dari area landas pacu yang agak amblas. Pesawat ditarik kembali menuju landas parkir (apron).

"Hasil pemeriksaan teknisi dan pilot pada pesawat, bahwa pesawat dimaksud dalam kondisi baik, layak terbang dan aman (tidak mengalami kerusakan)," ungkap Danang.

Setelah pesawat parkir dengan sempurna pada tempatnya, seluruh penumpang diarahkan ke ruang tunggu.

Maskapai itu akhirnya mempersiapkan kembali penerbangan ID-6309 di hari yang sama. Pesawat berangkat pukul 12.58 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta pukul 14.13 WIB.

Sebelumnya, dilaporkan oleh CNN Indonesia, Bandara Juanda Surabaya dilaporkan mengalami gangguan pada landasan pacu pada Minggu (22/5) sekitar pukul 09.25 WIB. Akibatnya, sejumlah pesawat mengalihkan rute hingga ke Bali.

"Beberapa di antaranya memutuskan mengalihkan pendaratan ke Bali," ujar VP Corporate Secretary Angkasa Pura I, Handy Heryudhitiawan.

Handy mengatakan gangguan terjadi saat pesawat Batik Air ID6309 SUB-CGK hendak take off di jam tersebut. Akibatnya, pesawat harus push back atau kembali ke apron bandara yang membutuhkan waktu hingga 50 menit.

Proses push back yang memakan waktu hingga hampir 60 menit itu dibantu oleh para petugas teknis bandara. Pesawat baru bisa kembali parkir di apron sekitar pukul 10.15 WIB.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar