Kiai Amir Ditunjuk Komisaris Pusri, Cara Erick Cari Dukungan dari NU

Jum'at, 20/05/2022 22:20 WIB
Erick Tohir (Katadata)

Erick Tohir (Katadata)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Badan Usaha Milik Negera (BUMN), Erick Thohir menunjuk Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan (Sulsel), KH Amiruddin Nahrawi sebagai komisaris PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) Palembang.

Pelantikkan Kiai Cak Amir sebagai komisaris BUMN pupuk itu dilakukan di Jakarta oleh Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi dan dihadiri jajaran Direksi, Kamis 19 Mei 2022.

Pengangkatan Kiai Cak Amir merupakan salah satu Ketua PBNU disoroti oleh tokoh NU, Umar Hasibuan yang dikenal sebagai Gus Umar.

Menurut Gus Umar, dia justru sedih atas pengangkatan Kiai Cak Amir menjadi Komisaris Independen di salah satu anak perusahaan BUMN.

“Selamat menunaikan sholat maghrib pak @erickthohir. Sbg warga nahdiyin saya malah sedih Ketua PWNU jadi komisaris,” kata Gus Umar di akun Twitter@UmarHasibuan70_ dikutip Fajar.co.id, Jumat (10/5/2022).


Gus Umar bahkan dengan satire bertanya kepada Menteri BUMN, mengapa tidak semua Ketua PWNU 34 provinsi dijadikan komisaris.

“Gak sekalian semua ketua PWNU di 34 provinsi anda jd kan komisaris pak?,” sindirnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri Tri Wahyudi Saleh mengucapkan selamat atas pelantikan tersebut.

“Saya ucapkan selamat kepada Bapak KH Amiruddin Nahrawi selaku anggota Komisaris Independen PT Pusri Palembang yang hari ini baru saja dikukuhkan,” ungkap Tri.

Ia berharap, kehadiran Amiruddin dalam jajaran komisaris dapat menumbuhkan energi dan semangat baru untuk mengembalikan Pusri pada masa kejayaan.
“Jadi mohon doa restunya mudah-mudahan Allah SWT memberikan kelancaran pada kita semua sehingga tim yang baru ini akan menjadi lebih baik ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, Cak Amir, sapaan akrab Amiruddin, mengaku akan bertugas sesuai tupoksi yang ada.

“Dan menyesuaikan kemampuan saya tentunya. Karena bagaimanapun saya akan berbuat yang terbaik,” kata Cak Amir yang juga merupakan salah satu Ketua PBNU.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar