Termasuk Taj Mahal, Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Islam di India

Jum'at, 20/05/2022 16:47 WIB
Termasuk Taj Mahal, Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Islam di India. (Facebook Mark Zuckerberg).

Termasuk Taj Mahal, Ekstremis Hindu Mau Hapus Situs Islam di India. (Facebook Mark Zuckerberg).

Jakarta, law-justice.co - Kelompok Ekstremis Hindu disebut-sebut bakal menargetkan menghapus sejumlah situs muslim (Islam) di India, salah satunya Taj Mahal.

Seperti melansir cnnindonesia.com, kelompok tersebut mengklaim Taj Mahal merupakan situs yang dibangun di atas kuil Hindu.

Mereka percaya istana megah itu dibuat oleh Kaisar Mughal Shah Jahan di wilayah kuil Siwa.

"Itu dihancurkan oleh penjajah Mughal sehingga sebuah masjid dapat dibangun di sana," kata juru bicara organisasi Hindu garis keras India, Masabha, Sanjay Jat.

Kelompok ekstremis itu juga membuat petisi yang mendesak Survei Arkeologi India (ASI) untuk membuka 20 ruangan di Taj Mahal. Menurut mereka, ruangan tersebut menyimpan barang-barang berhala Hindu.

ASI membantah tuduhan tersebut dan pengadilan juga menolak petisi itu. Walaupun telah ditolak, Jat dan kelompoknya menegaskan tak akan menyerah.

"Saya bakal terus memperjuangkan hal ini sampai saya mati," kata Jat.

"Kami menghargai pengadilan tetapi bila diperlukan, kami akan menghancurkan Taj Mahal dan membuktikan keberadaan kuil di sana." tambahnya.

Sementara itu, seorang profesor sejarah Asia Selatan di Universitas Rutgers, Audrey Truschke, mengatakan klaim atas Taj Mahal itu tak masuk akal.

"Sejauh yang saya pahami, tidak ada teori koheren terkait Taj Mahal yang terlibat dalam wacana ini. Namun, yang terlibat adalah kebanggaan [kelompok] nasionalis yang heboh dan rapuh, yang tak mengizinkan apapun yang bukan Hindu menjadi bagian India dan desakan untuk menghapus bagian Islam dari warisan India," katanya.

Tak hanya menyasar Taj Mahal, para ekstremis dikabarkan bakal menyerang Gyanvapi, Varanasi, India. Penyerangan ini muncul setelah beredar laporan keberadaan shivalinga di masjid itu.

Shivalinga merupakan simbol dewa Siwa bagi umat Hindu.

"Ini berarti itu [masjid] adalah situs kuil," kata menteri pemerintah Kaushal Kishore, yang berasal dari partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP).

Kishore juga menyampaikan umat Hindu seharusnya bersembahyang di sana.

Kelompok ekstremis juga disebut bakal menyasar masjid Ayodhya, yang mereka percaya dibangun di tanah kelahiran Rama, dewa Hindu lain.

Ada pula masjid Shahi Idgah di Mathura, yang kini menjadi sasaran penghancuran kelompok ekstremis.

Masjid itu dibangun oleh Kaisar Mughal Aurangzeb pada 1670 dan berada dekat dengan tempat yang dipercaya merupakan tanah kelahiran dewa Krishna.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar