Tak Cuma Nasional, Singapura Tolak UAS Masuk Juga Disorot Media Asing

Kamis, 19/05/2022 13:55 WIB
Ustaz Abdul Somad (nadpost.com)

Ustaz Abdul Somad (nadpost.com)

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, pemberitaan soal ditolak masuknya Penceramah Kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh otoritas Singapura masih banyak dibahas.

Pemberitaan ini juga terus menyita perhatian media. Tidaj hanya media nasional, tapi juga Singapura sendiri dan belahan benua lainnya.

Straits Times, menyoroti pernyataan Kementerian Dalam Negeri (MHA) negara itu. UAS disebut memiliki riwayat dakwah yang tidak dapat diterima oleh Negeri Singa.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura," tulis media itu menulis keterangan MHA merujuk UAS, Rabu (18/5/2022).

"Misalnya, Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina dan dianggap sebagai operasi `syahid`," tambah media berbasis di Singapura itu.

Meski begitu, Strait Times juga mengabarkan bagaimana penolakan tak hanya terjadi pada UAS saja. Negara itu juga melarang penayangan film India kontroversial, The Khasmir Files, yang dianggap berpotensi memecah belah.

"Film ini akan ditolak karena provokatif dan menggambarkan Muslim dalam saru potret saja dan menggambarkan persekusi Hindu di konflik Kashmir yang masih berlangsung," tulis media tersebut.

Hal sama juga diberitakan Channel News Asia (CNA). Media yang juga berpusat di Singapura itu menulis judul "Indonesian preacher Abdul Somad Batubara, known for `extremist and segregationist` teachings, denied entry into Singapore: MHA".

Digambarkan pula ada setidaknya enam orang yang dilarang masuk bersama UAS. Mereka semua mencoba ke Singapura dari Batam, Indonesia, ke Terminal Ferry Tanah Merah, Singapura.

"Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal `jin (roh atau setan) kafir` ... Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai `kafir`," tulis CNA mengutip MHA.

Dari Eropa, media Reuters yang berbasis di London, Inggris, juga menuliskan tentang penolakan Singapura ke UAS. Selain mencantumkan komentar MHA, Reuters juga memuat ringkasan video saluran YouTube UAS di mana ia mengatakan petugas imigrasi tidak memberinya penjelasan mengapa dilarang memasuki Singapura.

"Mereka perlu menjelaskan kepada komunitas kami, mengapa negara Anda, pemerintah Anda menolak kami, mengapa pemerintah Anda mendeportasi kami. Mengapa? Karena terorisme, ISIS, narkotika?" katanya.

Reuters juga memuat bagaimana Instagram UAS, yang memiliki 6,5 juta pengikut, memosting foto dirinya sebelum meninggalkan Singapura di sebuah ruangan. Di mana ia, tulis media itu, menganggapnya sebagai "penjara".

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar