Survei Tingkat Kepuasan Jokowi Drop, PDIP Kecam Menteri

Senin, 16/05/2022 07:12 WIB
Anggota Komisi X F-PDIP Hendrawan Supratikno (ist)

Anggota Komisi X F-PDIP Hendrawan Supratikno (ist)

Jakarta, law-justice.co - Rendahnya tingkat kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo atau Jokowi membuat PDIP geram. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menilai naik turun hasil survei merupakan hal biasa sembari mengingatkan menteri di kabinet untuk fokus.

"Hasil survei yang naik turun sebenarnya bukan hal luar biasa. Hasil tergantung pada situasi kondisi umum pada periode survei dilaukan," kata Hendrawan, Minggu (15/5/2022).

Menurut Hendrawan, pada bulan April memang terjadi kenaikan-kenaikan harga barang. Ada kondisi yang membuat harga-harga bahan pokok naik.

"Bulan April adalah bulan dengan kenaikan harga-harga (inflasi) yang mencolok. Secara temporal, jelang Idul Fitri, permintaan melonjak, dan kurva penawaran tertatih-tatih menyesuaikan permintaan tersebut," katanya.

"Masa-masa ini juga terdapat kegelisahan kolektif terhadap ketidakpastian perang Rusia-Ukraina, kebijakan moneter negara maju megatasi inflasi, dan fluktuasi harga migas, dan pangan dunia," katanya.

Hendrawan berharap pemerintah bisa merespons survei ini dengan baik. Menteri sebagai pembantu Jokowi harus fokus kerja.

"Kita berharap pemerintah konsisten bekerja melakukan stabilisasi ekonomi pascapandemi, dan melakukan akselerasi di sektor-sektor prioritas. Jangan abai, tapi juga jangan lebai," katanya.

Dia mengingatkan kabinet Jokowi juga harus solid. "Solidaritas kabinet harus tetap dijaga. Libido politik menteri yang sudah sibuk mengurus perhelatan 2024, harus dikendalikan," katanya.

Lembaga Survei Indikator Politik kembali merilis survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada survei kali ini terjadi penurunan hingga 6% selang sebulan dari survei terakhir yakni mencapai 64,1%. Penurunan drastis itu bersumber dari isu kenaikan harga bahan-bahan pokok.

Survei terbaru Indikator Politik ini digelar pada 5-20 Mei 2022 dengan total 1.228 responden. Sampel diambil secara acak melalui telepon seluler. Sementara margin of error survei ini 2,9% dengan tingkat kepercayaan 92%.

Responden diberi pertanyaan seberapa puas responden atas kinerja Presiden Jokowi. Hasilnya, 58,1% menyatakan puas, dengan hasil sebagai berikut:

Sangat puas 8%

Cukup Puas 50,1%

Kurang puas 29,1%

Tidak puas sama sekali 6,1%

Tidak tahu 6,7%

Angka tersebut menurun dibanding survei sebelumnya pada 20-25 April 2022 yang menunjukkan adanya peningkatan terhadap kinerja Jokowi, yakni 5%, dari survei sebelumnya dengan persentase 59%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memaparkan faktor terbesar ketidakpuasan itu datang dari isu harga kebutuhan pokok yang melonjak. Dia mengulas ketidakpuasan yang sebelumnya datang dari isu kesehatan saat kasus COVID tak terkendali dan masalah lapangan pekerjaan.

"Ada 35% masyarakat yang mengatakan tidak puas terhadap kinerja Pak Jokowi. Apa alasan utamanya, clear, masalah harga-harga kebutuhan pokok meningkat. Sebelumnya itu yang paling tinggi (faktor ketidakpuasan) seperti zaman COVID sedang merajalela itu adalah COVID. Setelah COVID mulai bisa terkendali, itu isunya yang dianggap penting dan jadi sumber ketidakpuasan adalah penciptaan lapangan pekerjaan, sekarang adalah harga pokok meningkat," kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (15/5/2022).

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar