Hari Nakba, Peringatan Akar Penderitaan Rakyat Palestina

Sabtu, 14/05/2022 16:00 WIB
Peringatan Hari Nakba Palestina (Reuters)

Peringatan Hari Nakba Palestina (Reuters)

Jakarta, law-justice.co - Duta Besar Palestina Untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, membicarakan penderitaan warga Palestina menjelang Hari Nakba.


"Kami, rakyat Palestina, telah hidup selama 74 tahun di dalam kekejaman dan juga kekerasan yang dilakukan [Israel], yang dinamakan sebagai Nakba. Hal ini merupakan waktu yang sangat menyedihkan bagi kami karena apa yang dilakukan saat itu oleh Inggris, gerakan Zionis, dan juga Amerika, memberikan tanah bagi umat Yahudi di tanah yang merupakan milik kami," ujar Al-Shun, dikutip Sabtu (14/5/2022)

"Penyerangan-penyerangan yang dilakukan, baik itu oleh tentara Israel, maupun penduduk Israel ini menunjukkan bahwasanya Israel ingin terus menciptakan kehancuran dan kerusakan di wilayah Palestina. Penghancuran, pembunuhan, dan juga pendudukan terus terjadi setiap harinya," lanjutnya.

Kedutaan Besar Palestina dalam rilisnya turut mengatakan bahwa Nakba merupakan akar dari penderitaan warga Palestina saat ini.


"Setiap tahun pada 15 Mei, warga Palestina memperingati Nakba, kehancuran kami yang terus berlangsung sejak 1948. Nakba merupakan akar penyebab apa yang kita lihat saat ini di Palestina. Itu merupakan akar dari penderitaan kami," demikian pernyataan Kedutaan Besar Palestina, Jumat (13/5/2022) kemarin.

"Kami memohon kepada pemerintah Indonesia dan seluruh pendukung kemerdekaan Palestina di negara itu untuk mengintervensi dan mengaktifkan mekanisme hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, untuk membuat Israel bertanggung jawab atas kekerasan secara terus-menerus kepada warga Palestina," pernyataan badan tersebut.

"Komunitas internasional harus mengambil langkah yang diperlukan untuk mendukung penghentian pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang oleh Israel," lanjutnya.

Hari Nakba sendiri merupakan peringatan umat Palestina terhadap eksodus warga negara itu massal kala Israel merdeka.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar