Depresi Usai Bunuh Pacar, Pria di Padalarang Gantung Diri

Jum'at, 13/05/2022 08:46 WIB
Depresi usai bunuh pacar, pria di Padalarang meniggal karena bunuh diri (Tribun)

Depresi usai bunuh pacar, pria di Padalarang meniggal karena bunuh diri (Tribun)

Bandung, Jabar, law-justice.co - Seorang pria bernama Mulyadi ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di sebuah pohon di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Mulyadi yang merupakan tersangka pembunuhan Wiwin Sunengsih (31) itu diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi atau tertekan setelah membunuh perempuan yang diketahui merupakan kekasihnya.

"Kemungkinan dikarenakan pelaku sudah mendapat tekanan secara psikis dan merasa dirinya sudah terkepung baik oleh warga setempat maupun pihak kepolisian. Sehingga pelaku mengambil jalan pintas dengan cara gantung diri," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo, Kamis (12/5).

Ibrahim juga menyebut Mulyadi dianggap sebagai warga yang meresahkan di Desa Jaya Mekar, Kecamatan Padalarang.

"Selalu meresahkan warga setempat dan tindakan pelaku yang melakukan pembunuhan diperkirakan akan memunculkan rasa antipati terhadap keluarga saudara Mulyadi maupun pengucilan terhadap keluarga saudara Mulyadi," ujarnya.

Tak hanya itu, dikhawatirkan warga pun menolak jenazah Mulyadi dimakamkan di kampung tersebut.

"Itu prediksi dan semoga tidak terjadi," ucap Ibrahim.

Mulyadi ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di pohon setinggi tiga meter. Mayat Mulyadi ditemukan pertama kali oleh ibunya di kebun milik warga setempat.

"Ditemukan pertama kali oleh ibunya. Dia menggantung menggunakan sebuah tali berwarna hijau," ucap saksi Ade Priyatna.

Sebelumnya, pembunuhan Wiwin terjadi pada Minggu (8/5) pagi. Sejak saat itu polisi memburu Mulyadi tetapi kini pria tersebut ditemukan tewas dengan cara gantung diri di dekat kediamannya.

Wiwin yang tewas diduga dibunuh oleh Mulyadi itu mengalami luka akibat sayatan benda tajam.

"Hasil visum menyatakan ada luka di perut dan ada luka di leher berupa sayatan," kata Kapolres Cimahi Ajun Komisaris Besar Imron Ermawan.

Aksi keji oleh Mulyadi itu diduga memiliki motif hubungan asmara. Imron menyatakan polisi telah melakukan pemulihan dari trauma masyarakat di sekitar lokasi kejadian.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar