Rizal Ramli:

Biden Dilema, Jokowi Terlalu Pro Beijing untuk Imbangi Pengaruh China

Kamis, 12/05/2022 23:03 WIB
Joe Biden & Kamala Harris Dilantik, Jokowi Beri Ucapan Selamat. (Twitter Jokowi).

Joe Biden & Kamala Harris Dilantik, Jokowi Beri Ucapan Selamat. (Twitter Jokowi).

Jakarta, law-justice.co - Tokoh Nasional, Rizal Ramli menyatakan bahwa, untuk menyeimbangkan pengaruh China di kawasan ASEAN, khususnya Indonesia yang dinilai lebih condong ke Beijing, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memiliki tantangan besar.

Kata dia, Biden sendiri berusaha untuk menangkal pengaruh China dengan mengundang para pemimpin ASEAN ke Washington, dan menjadi tuan rumah KTT ASEAN-AS pada 12-13 Mei 2022.

“Biden sedang mencoba untuk memperkuat kerangka kerja Indo-Pasifik untuk menyeimbangkan China. Sayangnya, (Presiden) Jokowi terlalu pro-Beijing dan tidak demokratis untuk menerima tawaran AS," kata ekonom nasional, Rizal Ramli lewat cuitan di akun Twitter-nya pada Kamis (12/5).

"Ini dilema bagi Biden," imbuhnya.

Koordinator Indo-Pasifik AS, Kurt Campbell mengatakan, KTT ASEAN-AS di Washington merupakan upaya pemerintahan Biden untuk meningkatkan investasi dan keterlibatannya di Asia Tenggara.

Selama pertemuan, China, Myanmar, Taiwan dan Ukraina akan menjadi salah beberapa isu yang dibahas.

Banyak pengamat menilai pertemuan ini digunakan oleh Biden untuk menangkal pengaruh China yang menjadi tantangan besar bagi kebijakan luar negeri AS.

Jokowi dan rombongannya tiba di Washington DC pada Selasa malam (10/5) waktu setempat. Selain Jokowi, ada tujuh pemimpin ASEAN lainnya yang mengikuti KTT tersebut.

Sementara pemimpin Myanmar dikecualikan karena kudeta, dan Filipina tengah masa transisi pemerintahan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar