AS Kecam Pembunuhan Jurnalis Al-Jazeera: Penghinaan Kebebasan Media!

Kamis, 12/05/2022 20:43 WIB
AS Kecam Pembunuhan Jurnalis Al-Jazeera: Penghinaan Kebebasan Media! (Tangkapan Layar).

AS Kecam Pembunuhan Jurnalis Al-Jazeera: Penghinaan Kebebasan Media! (Tangkapan Layar).

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah Amerika Serikat mengecam keras peristiwa yang mengakibatkan kematian jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Akleh saat bertugas meliput serangan militer Israel di sebuah kamp Palestina di Tepi Barat.

Dalam pernyataanya pada Rabu (11/5) Gedung Putih mengecam pembunuhan jurnalis Palestina-Amerika itu menyebut kejahatan itu sebagai penghinaan terhadap kebebasan media.

Ditanya apakah AS akan melakukan penyelidikan sendiri atas kematian warga negara AS tersebut, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Washington tidak akan melakukannya.

"Israel mampu melakukan penyelidikan menyeluruh dan komprehensif atas pembunuhan Abu Akleh," katanya seperti melansir rmol.id.

Abu Akleh (51) ditembak dan dibunuh saat dia meliput serangan militer Israel di sebuah kamp Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Outletnya, AlJazeera, mengatakan Israel sengaja menargetkan dan membunuh Abu Akleh.

Sebelumnya para pejabat Israel menuduh orang-orang bersenjata Palestina berada di balik pembunuhan itu, tetapi kemudian mundur dari pernyataan tersebut dan mengatakan mereka sedang menyelidiki dari mana tembakan itu berasal.

Lewat serangkaia tweetnya Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki ikut berbelasungkawa atas kematian jurnalis tersebut.

"Shireen adalah seorang legenda liputan, diikuti oleh mereka yang peduli dengan wilayah ini dan berduka oleh semua orang yang mengenalnya," kata Pasaki.

"Kami sangat sedih mengetahui pembunuhan jurnalis Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh, dan cederanya produser Ali Samoudi, hari ini di Tepi Barat," ujarnya.

Psaki juga mengatakan AS menuntut penyelidikan segera dan menyeluruh serta pertanggungjawaban penuh.

Kematian Abu Akleh terjadi hanya sepekan setelah penyelenggaraan Hari Kebebasan Pers Sedunia, di tengah peningkatan nyata dalam tindakan keras terhadap kebebasan berbicara di seluruh dunia.

“Sungguh menyayat hati melihat pembunuhan seorang jurnalis satu minggu kemudian,” kata Psaki.

“Kematian (Abu Akleh) adalah kehilangan yang tragis dan penghinaan terhadap kebebasan media di manapun," demikian Psaki.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar