Soal Penembakan Jurnalis Al Jazeera, Israel Minta Peluru ke Palestina

Kamis, 12/05/2022 12:14 WIB
Jurnalis Al Jazeera ditembak (suara)

Jurnalis Al Jazeera ditembak (suara)

Jakarta, law-justice.co - Israel ingin menyelidiki kasus penembakan terhadap jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh. Oleh karena itu , Israel meminta Palestina untuk menyerahkan peluru yang mengenai Shireen selama serangan militer di daerah Jenin, Tepi Barat pada Rabu (11/5).

Berbicara kepada wartawan pada Rabu malam, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan belum diketahui penyebab langsung kematiaan Abu Akleh. Tetapi pihaknya tengah melakukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.

"Saat ini kami tidak memiliki cara untuk melakukan penyelidikan forensik penuh. Jadi kami meminta orang-orang Palestina untuk memberi kami kepala peluru yang mereka temukan," kata Gantz, seperti dikutip The Algemeiner.

Berdasarkan otopsi yang dilakukan Otoritas Palestina, Abu Akleh meninggal karena luka tembak di kepala.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Aviv Kochavi mengatakan telah menunjuk tim khusus untuk menyelidiki insiden tersebut dan mengungkap kebenaran, termasuk kemungkinan tembakan yang menyebabkan kematian Abu Akleh berasal dari militan Palestina.

Gantz juga menyebut temuan Abu Akleh ditembak oleh militan Palestina adalah hal yang masuk akal, mengingat saat kejadian pasukan Israel tengah terlibat baku tembak dengan militan di Jenin.

Israel mengatakan pihaknya menawarkan untuk melakukan penyelidikan bersama dengan pihak berwenang Palestina untuk menentukan fakta penembakan itu. Tetapi proposal itu ditolak oleh Perdana Menteri Naftali Bennett.

Abu Akleh meninggal dunia ketika melakukan liputan sedangan Israel di Jenin. Ia dan seorang wartawan Palestina terkena tembakan pasukan Israel.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar