Poros Koalisi Nasdem-PKS-PAN Usung Anies Bisa Benar-benar Terjadi

Rabu, 11/05/2022 15:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (sindonews)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (sindonews)

Jakarta, law-justice.co - Menjelang pertarungan pemilihan presiden (Pilpres) 2024, gonjang-ganjing koalisi partai politik semakin kencang terdengar.

Termasuk kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, soal kemungkinan Partai Nasdem, PKS, dan PAN yang disebut-sebut sangat mungkin membentuk poros koalisi dalam mengusung Gubenur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.

Kata dia, kemungkinan itu bisa terjadi karena Anies sampai saat ini belum memiliki partai, tetapi dekat dengan ketiga partai tersebut.

“Koalisi Nasdem, PKS, dan PAN itu bisa benar-benar terjadi. Dan bisa juga tidak dalam mengusung dan mendukung Anies,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin seperti melansir rmol.id.

Namun demikian, Ujang berpendapat, semua kemungkinan realisasi poros koalisi itu tergantung pada elektabilitas Anies. Selain itu, kata Ujang, kepastian poros koalisi bisa diketahui menjelang pendaftaran Capres dan Cawapres di September 2023 nanti.

Apalagi, tambah Ujang, pada Oktober 2022 masa jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir.

“Artinya ada masa menganggur kurang lebih satu tahun hingga September 2023 nanti,” ujar pengamat politik jebolan UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta ini.

Menurut Ujang, jika Anies selepas tak jadi Gubernur masih bisa meningkatkan elektabilitasnya, maka ketiga partai tersebut bisa saja akan mengusung dan mendukungnya

Namun demikian, bagi Ujang, jika dimasa tak punya jabatan Anies tak bisa menaikkan elektabilitasnya maka tiga partai itu bisa beralih ke Capres lain yang punya elektabilitas yang tinggi.

Dalam pandangan Ujang, setiap kontestasi Pilpres argumentasi politik yang dibangun adalah jika elektabilitasnya tinggi, potensi menangnya juga tinggi.

Ia mengatakan, peluang Anies jika bisa menjaga dan menaikkan elektabilitasnya, akan ada partai yang mengusung dan mendukungnya. Namun jika elektabilitasnya stagnan atau turun, partai-partai akan kabur.

“Jadi peluang itu tergantung pada Anies sendiri dalam menjaga dan menaikkan elektabilitasnya ke depan,” demikian Ujang Komarudin.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar