Donald Trump Dapat Izin dari Elon Musk untuk Bisa Gunakan Twitter

Rabu, 11/05/2022 13:48 WIB
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Istimewa)

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Akhirnya keinginan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump untuk kembali mengungkapkan buah pikirannya di Twitter nampaknya akan segera terwujud.

Miliarder dan pemilik baru Twitter, Elon Musk, telah mengatakan bahwa setelah akuisisi selesai, dia akan membalikkan larangan raksasa media sosial itu terhadap Trump, yang diasingkan dari platform setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol.

Musk membuat komentar itu secara virtual pada Selasa (10/5) di acara Future of the Car Financial Times.

“Jelas, saya pikir itu adalah keputusan yang buruk secara moral. Dan sangat bodoh," kata Musk, menyebut keputusan melarang Trump sebagai kesalahan.

Komentar itu muncul hanya beberapa hari setelah seorang hakim San Francisco membatalkan gugatan Trump terhadap Twitter, yang dia tuduh melanggar hak Amandemen Pertama dengan bekerja sebagai aktor negara atas nama Partai Demokrat.

Trump dilarang hampir bersamaan dari Twitter, Facebook, YouTube, dan platform media sosial `arus utama` lainnya saat masih menjabat, diduga karena khawatir bahwa tweetnya tentang dugaan kecurangan pemilih dalam pemilihan 2020 akan menimbulkan "risiko hasutan kekerasan lebih lanjut”.

Musk mencapai kesepakatan untuk membeli Twitter bulan lalu seharga 44 miliar dolar AS, sebuah langkah yang diyakini beberapa pengguna di platform tersebut akan menandai kembalinya hari-hari diskusi yang lebih terbuka, mengingat status taipan Tesla yang mengaku sebagai pendukung kebebasan berbicara.

Namun, Musk telah meyakinkan pemerintah yang khawatir, bahwa dia tidak berniat melanggar undang-undang apa pun yang mungkin disahkan untuk membatasi pidato di jejaring sosial.

Sementara itu Trump sebelumnya bersikeras bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya, yang memiliki sekitar 89 juta pengikut, dipulihkan, mengklaim bahwa dia akan tetap menggunakan platform Truth Social miliknya sendiri.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar