Suhu Panas Terik Hingga 36 Derajat di Sejumlah Daerah, Ini Kata BMKG

Senin, 09/05/2022 07:36 WIB
Ilustrasi Suhu Panas (dara.co)

Ilustrasi Suhu Panas (dara.co)

Jakarta, law-justice.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membeberkan penyebab kondisi cuaca panas di sejumlah wilayah di Indonesia selama sepekan ini.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, berdasarkan data hasil pengamatan BMKG, suhu maksimum terukur berkisar antara 33-36.1 derajat Celcius selama periode tanggal 1 hingga 7 Mei 2022.

"Suhu maksimum tertinggi hingga 36.1 derajat Celcius terjadi di wilayah Tangerang-Banten dan Kalimarau-Kalimantan Utara. Suhu maksimum tertinggi di Indonesia pada bulan April selama 4-5 tahun terakhir sekitar 38.8 derajat Celcius di Palembang pada tahun 2019, sedangkan di bulan Mei sekitar 38.8 derajat Celcius di Temindung Samarinda pada tahun 2018," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulis, Minggu (8/5/2022).

Guswanto menjelaskan fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari itu dipicu oleh beberapa faktor. Menurutnya, posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

"Di mana tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," ujarnya.

Guswanto mengatakan dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Dengan demikian, kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.

Lebih lanjut, Guswanto memastikan suhu panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukan fenomena Gelombang Panas. Dia menyebut fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.

"Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," imbuh dia.

Meski begitu, dia mengatakan masih terus memantau kondisi suhu panas atau terik di wilayah Indonesia hingga pertengahan Mei. "Kewaspadaan kondisi suhu panas/terik pada siang hari masih harus diwaspadai hingga pertengahan Mei," katanya.

BMKG lantas mengimbau masyarakat menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh terutama bagi warga yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari. Dia juga menyarankan warga yang melakukan perjalanan mudik jangan sampai mengalami dehidrasi.

"Kepada warga yang akan melaksanakan perjalanan mudik atau mudik balik supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan dan dampak buruk lainnya," kata dia.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar