Begini Saran Rizal Ramli Agar Pemilu Jujur, Adil, Terpercaya dan Murah

Minggu, 08/05/2022 20:04 WIB
Begini Saran Rizal Ramli Agar Pemilu Jujur, Adil, Terpercaya dan Murah. (Instagram).

Begini Saran Rizal Ramli Agar Pemilu Jujur, Adil, Terpercaya dan Murah. (Instagram).

Jakarta, law-justice.co - Tokoh Nasional, Rizal Ramli lewat akun instagram pribadinya membeberkan sejumlah cara untuk membuat sistim Pemilu yang jujur, adil, terpercaya & murah.

Kata dia, jika ingin memperbaiki Pemilu 2024, pemerintah dan penyelenggara harus belajar pada dua Pemilu Indonesia yang menurutnya berhasil.

Kedua pemilu itu menurut dia ialah yang digelar pada tahun 1955 & 1999 (Zaman Habibie).

"Biaya Pemilu Febuari 2024 & Pilkada serentak November 2024 diperkirakan Rp 110 triliun. Biaya itu sangat besar, apakah pantas? Apakah akan menghasilan pemimpin-pemimpin hebat, atau hanya pemimpin-pemimpin kelas boneka yang hanya bermodalkan pencitraan berbayar via PollsteRp & MediaRp?" ujarnya.

"Jika ingin memperbaiki Pemilu 2024 kita harus belajar 2X Pemilu Indonesia yg berhasil: 1955 &1999 (Zaman Habibie). Kedua benar2 jujur & adil, nyaris tanpa kecurangan. Dan biaya murah. Pemilu 1999 dipercepat dr 2002, hanya Rp1,3 Trilliun, bandingkan Rp110 Trilliun utk 2024" tambahnya.

Salah satu caranya menurut mantan Menko Ekuin era Gus Dur itu ialah dengan merekrut anggota-anggota KPU & Bawaslu yang terdiri dari wakil semua partai-partai peserta Pemilu.

Dengan begitu kata dia, mereka akan saling mengawasi dan saling-intip sehingga tidak ada kecurangan.

"Jadi kalau mau Pemilu yang jujur, adil dan murah seperti 1955 dan 1999, anggota-anggota KPU dan Bawaslu harus wakil-wakil Partai, sehingga terjadi internal cross-checking, bukan dari Ormas-ormas yang dipilih dan di-stir oleh yang saat ini berkuasa!!" paparnya.

Selanjutnya kata dia, dengan teknologi digital hari ini, data Pemilu dari 88.000 TPS bisa langsung dikirim & ditabulasi oleh Komputer KPU secara online, aman & reliable.

Dengan begitu lanjutnya, tidak perlu lagi kardus-kardus di kirim ke Kecamatan, Kabupaten, Ibukota Provinsi karena di titik-titik itulah terjadi kecurangan-kecurangan hingga pergantian data.

"Wong data-data Pemilu hanya data numerik, lebih canggih data facial recognation technology! Tidak perlu lagi biaya saksi-saksi karena yang mampu bayar hanya partai-partai dibiayai cukong ! Di TPS cukup saksi wakil-wakil partai & rakyat" sambungnya.

Dia menambahkan, dengan begitu, anggaran yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pemilu bisa dihemat sehingga bisa lebih murah.

"Jika kita semua mau, kita bisa bikin Pemilu yang jujur, adil, terpercaya & murah. Masih cukup waktu untuk memperbaiki & membenahi sistem Pemilu. Kecuali jika niatnya memang untuk Pemilu yang curang, koruptif & hanya untuk menghasilkan Presiden Boneka!" tutupnya.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Rizal Ramli (@rizalramli.official)

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar