Cegah Hepatitis Misterius Akut, Walkot Samarinda Sterilisasi Pasar

Sabtu, 07/05/2022 08:35 WIB
Ilustrasi hepatitis misterius akut (detik)

Ilustrasi hepatitis misterius akut (detik)

Jakarta, law-justice.co - Penyakit hepatitis misterius akut sudah muncul di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. Meski belum ditemukan di Samarinda, Wali Kota Andi Harun melakukan tindakan pencegahan dengan kebijakan sterilisasi ruang publik seperti pasar tradisional.

"Iya, ini merupakan upaya siaga menghadapi hal tersebut. Karena potensi masuk ke Samarinda selalu ada," ujar Andi seperti dilansir dari cnnindonesia.

Kementerian Kesehatan sebelumnya sudah menyatakan tengah menyelidiki kasus hepatitis misterius akut yang menewaskan tiga anak di Indonesia. Sementara WHO sudah resmi mengumumkan hepatitis misterius ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Ini menyusul setelah lebih dari 170 kasus hepatitis dilaporkan di 12 negara yang sejauh ini belum diketahui penyebabnya.

Pasien dilaporkan mengalami gejala seperti feses berwarna pucat dan kulit gatal. Ada pula yang merasakan nyeri sendi disertai demam tinggi, mual hingga sakit perut.

"Saya sudah meminta Dinas Kesehatan untuk memetakan riwayat Hepatitis di Samarinda. Termasuk upaya penanganannya," tegasnya.

Kata dia sterilisasi pasar tradisional ini merupakan salah satu langkah pencegahan awal. Sebab salah satu poin penting menghindari wabah adalah menjaga kebersihan.

Pasar merupakan ruang publik yang disambangi warga tiap hari. Dia ingin pasar jangan sampai kotor sebab bila itu terjadi, kuman mudah menyebar.

"Dengan begitu kita bisa lebih siap menghadapi potensi penularan [hepatitis] di Samarinda," tegas mantan legislator DPRD Kaltim tersebut.

Dia pun meminta warga Kota Tepian tetap tenang dan siaga. Demi mencegah penularan sangat disarankan rajin mencuci tangan, minum air bersih dan matang, mengonsumsi makanan bersih serta matang.

Bila diperlukan gunakan alat makan sendiri saat berada di luar rumah. Meskipun Covid-19 mereda, dirinya tetap mengingatkan agar warga tak lalai protokol kesehatan Covid-19.

"Jangan sampai kendor termasuk mengenakan masker dan menjaga jarak," pungkasnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar