Ilmuwan Inggris Ungkap Pengendali Politik di Indonesia

Kamis, 21/04/2022 14:37 WIB
Ilmuwan ungkap pengendali politik di Indonesia (beritasatu)

Ilmuwan ungkap pengendali politik di Indonesia (beritasatu)

Jakarta, law-justice.co - Demokrasi di Indonesia menjadi sorotan para ilmuwan, salah satunya dari Universitas Cammbridge, Inggris Thomas Reuter. Thomas mengyorot soal pihak-pihak yang mengendalikan politik di Indonesia.

Thomas juga melihat kemunduran demokrasi Indonesia yang ditandai dengan melemahnya parlemen dan partai politik. Demokrasi Indonesia menurut dia sudah terperangkap pembiayaan partai politik oleh oligarki, sehingga sebagian besar penguasaan partai politik `bergaya korporasi` (dan monarki).

"Partai politik di Indonesia kini sangat bergantung pada dukungan finansial dari para konglomerat dengan kekayaan yang sangat besar," tulis Thomas Reuter seperti dikutip dari cambridge core.

Perkembangan yang luar biasa adalah bahwa para cukong yang mensponsori partai politik di Indonesia mengatur atau bahkan menjadi pemimpin politik, dan mengadopsi gaya oligarki.

Thomas mendefinisikan oligarki sebagai perpaduan sistematis antara kekuatan politik dan ekonomi dalam individu yang sama atau dalam kelompok kecil elit individu, dengan cara yang terlihat, ditoleransi, dan karenanya dilegitimasi.

Pergeseran politik uang klandestin (kegiatan yang dilakukan secara rahasia atau diam-diam dengan tujuan tertentu) ke oligarki terbuka tanpa malu-malu merupakan ancaman signifikan bagi demokrasi kontemporer Indonesia.

Konflik kepentingan antara tuntutan jabatan publik dan kepentingan pribadi mereka tampaknya sulit dihindari oleh politisi yang juga terkait kerajaan bisnis besar.

 Di sisi lain, miliarder sponsor partai politik berperan mengatur/mengendalikan pemegang jabatan publik, bahwa pengaruh klandestin mereka kini menjadi terlihat lebih transparan.

Kajian ini menjelaskan bagaimana cara-cara langsung dan tidak langsung menjalankan politik uang hidup berdampingan dalam berbagai partai politik di Indonesia saat ini.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar