Heran dengan Ibu-ibu Antre Beli Minyak Goreng, Megawati Bilang Begini

Rabu, 20/04/2022 19:46 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Tangkapan Layar IG @presidenmegawati)

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (Tangkapan Layar IG @presidenmegawati)

Jakarta, law-justice.co - Fenomena ibu-ibu ramai mengantre beli minyak goreng membuat Megawati Soekarnoputri heran. Megawati yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu lantas berujar perlunya melakukan riset soal hal tersebut.

Megawati juga menyampaikan gagasannya mengenai urgensi riset dalam tata kelola pemerintahan di Tanah Air. Megawati menyoal sejumlah realitas di masyarakat, salah satunya soal fenomena ibu-ibu berbondong-bondong membeli minyak goreng hingga aksi unjuk rasa mahasiswa.

Sebelum berkomentar soal antre minyak goreng, Megawati mulanya bercerita dirinya pernah memberi masukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pentingnya urusan riset di dalam negeri. Dia sempat meminta anggaran soal pengembangan riset di APBN sebesar 1 persen.

"Yang harus kita lakukan, Bapak sebagai kepala pemerintahan, saya tadi bilang, nuwun sanget bahwa harus ada yang namanya sebuah tatanan dari pengelolaan riset dan inovasi bagi negara kita," kata Megawati seperti disiarkan lewat YouTube BRIN, Rabu (20/4/2022).

"Jadi saya juga bilang begini. Bapak (Jokowi) kenapa risetnya 0 koma, tidak 1 persen. Saya minta aja dulu 1 persen, 1 setengah persenlah dari APBN kita, tidak pernah berhasil," lanjutnya.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) itu kemudian menyoroti pandemi COVID-19 saat ini. Menurutnya, situasi yang terjadi kini bukanlah krisis keuangan, namun krisis kesehatan. Sebab, ujarnya, setelah Jokowi melonggarkan kebijakan PPKM, dia menyaksikan ibu-ibu ramai berbelanja di pasar.

"Sekarang ini pandemi, bukan krisis keuangan. Jadi bapak (Jokowi) tinggal pilih. Kalau menurut saya pilih adalah kesehatan rakyat dulu. Tangani pandeminya. Pasti kita akan keluar (dari situasi pandemi). Buktinya kita sekarang survive. Tentu dalam kenyataan dari sisi ekonomi mengalami penurunan tapi kan tidak kocar-kacir. Kita masih bisa hidup," kata Megawati.

"Saya lihat di pasar-pasar sekarang akibat sudah dilepaskannya aturan PPKM, ibu-ibu berbondong beli baju baru, dan sebagainya," ujarnya.

Namun, kata Megawati, di saat yang sama justru terjadi fenomena ibu-ibu kesulitan membeli minyak goreng hingga mengantre minyak goreng. Dia bingung dengan beda fenomena tersebut. Dia menilai hal tersebut perlu diriset.

"Padahal di lain sisi itu yang saya sendiri bingung mereka antre minyak goreng. Ini kan harus di-research, why, why," ujarnya.

Dia lantas mempertanyakan apakah benar situasi perekonomian Indonesia mengalami depresi atau krisis. Dia tak yakin dengan hal itu.

"Apakah benar kita jatuh ke alam, mau apa namanya, mau depresi. No, no. Tidak, tidak," katanya.

Megawati turut mengomentari soal demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Untuk diketahui, teranyar aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa di Gedung DPR RI dan sejumlah kota di daerah lain pada Senin (11/4) lalu.

Megawati mengungkit soal krisis ekonomi global pada 2008 yang menurutnya lebih destruktif. Namun kata dia, saat itu, pemerintahan Indonesia tetap bertahan.

"Dari sisi politik coba, belum apa-apa sudah demo-demo, saya pikir anak sekarang ini ngerti apa ndak (enggak ya), toh, yo," katanya.

"Saya sudah menghadapi krisis global keuangan, dan kita Indonesia survive," tutup Megawati.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar