Angka inflasi AS ke 8,5% Malah Mendorong Prospek Kripto

law-justice.co -  

Lonjakan angka inflasi AS ke 8,5% (Maret) memicu ekspektasi pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed). The Fed telah menaikkan suku bunga acuan pada Maret dan diperkirakan menaikkan lebih banyak suku bunga acuannya sepanjang tahun ini.

Kenaikan angka inflasi AS yang dianggap sudah mendekati 2 digit adalah suatu yang diaggap mitos beberapa waktu lalu bisa terbalik menjadi hampir kenyataan. Sebailinya cryto semakin bergejolak ketidak stabilannya. 

"Inflasi lebih buruk dari yang Anda kira, dan Bitcoin lebih baik dari yang Anda tahu," komentar CEO MicroStategy, Michael Saylor berkomentar

Harga mata uang kripto sepanjang pekan ini terkapar, di tengah masih tingginya ketidakpastian seputar akhir krisis Ukraina, sementara likuiditas makin menipis di tengah kian ketatnya kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS).

Harga Bitwise 10 Crypto Index Fund, reksa dana indeks yang mengacu pada pergerakan 10 mata uang kripto utama di dunia, tercatat anjlok 3,55% pada perdagangan Kamis (14/1/2022) menjadi 28,56. Perdagangan Jumat libur untuk memperingati hari raya Jumat Agung.

Secara mingguan, posisi tersebut setara dengan koreksi sebesar 5,15% jika dibandingkan dengan penutupan Jumat akhir pekan lalu, yang berada di level 30,11. Jika dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu, indeks Bitwise terhitung anjlok 25,14% sepanjang tahun berjalan.

Di dalam reksa dana indeks Bitwise, Bitcoin menyumbang 60,5% kapitalisasi pasarnya diikuti Etherum sebesar 28,8%, Sisanya berasal dari mata uang kripto lain yakni Solana, Cardano, Avalanche, Polkadot, Polygon, Litecoin, Cosmos dan Chainlink.

Jika dirunut lebih jauh, di antara 10 mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar yang terdata oleh Coinmarketcap, reli harga terbesar sepanjang 7 hari terakhir ini dibukukan oleh XRP yakni sebesar 1,78% menjadi Rp 11.210/keping pada pukul 15:00 WIB.

Sebaliknya, koin Terra menjadi mata uang kripto yang ambruk terparah, yakni sebesar 14,15% menjadi Rp 1,17 juta per keping. Kapitalisasi pasarnya mencapai US$ 20,87 miliar atau setara dengan Rp 420 triliun.

Dari ribuan mata uang kripto yang diperdagangkan, Metaverse VR tercatat menjadi jawara reli (top gainer) sepekan, yakni sebesar 1.465,46% menjadi Rp 2.744,05/keping. Sebaliknya DragonSb menjadi mata uang kripto dengan koreksi sepekan terparah, yakni minus 99,35% ke Rp 30,8/keping.

Metaverse VR adalah token mata uang digital yang diterbitkan untuk digunakan dalam semesta virtual (metaverse) untuk menjembatani transaksi realitas virtual dengan dunia nyata. Sementara itu, Sementara itu, DragonSb adalah token yang dikembangkan di platform permainan role-playing game (RPG) berbasis blockchain.

Nasehat dari para ahli keuangan , Gunakan uang dingin ketika berinvestasi adalah salah satu kalimat yang mungkin tak pernah lelah untuk selalu diedukasikan ke banyak orang, terlebih bagi mereka yang baru mau memulai investasi. Khususnya pada aset Kripto yang merupakan salah satu aset instrumen yang sifatnya volatile atau harganya yang dapat berubah dengan cepat.