Kapolri Tetapkan 117 Tersangka Kasus Penyelewengan BBM Solar Subsidi

Kamis, 14/04/2022 16:22 WIB
Kapolri Listyo Sigit Prabowo lantik 26 Perwira Polisi Hari ini (10/8/2021) (tribun)

Kapolri Listyo Sigit Prabowo lantik 26 Perwira Polisi Hari ini (10/8/2021) (tribun)

Jakarta, law-justice.co - Kepolisian Indonesia resmi menetapkan 117 tersangka terkait kasus dugaan penyelewengan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar yang dalam beberapa waktu terakhir.

Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, penyelewengan tersebut membuat kelangkaan bahan bakar di sejumlah wilayah.

"Kami melaporkan bahwa kita telah melakukan penegakan hukum terhadap 117 tersangka dan 81 kasus saat ini sedang berproses," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat koordinasi lintas sektor di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (14/4).

Listyo menuturkan bahwa terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh para pelaku industri dengan menggunakan bahan bakar subsidi pemerintah.

Menurut dia, para pelaku usaha itu mengambil dan membeli bahan bakar dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Dia menyebutkan bahwa para tersangka kerap berdalih kebutuhan industri tinggi sehingga memerlukan harga yang lebih murah.

"Karena memang ada disparitas harga yang cukup tinggi. Kebutuhan industri yang cukup tinggi sehingga mereka berusaha untuk mengambil kebutuhan minyak dari SPBU," jelas dia.

Namun, Listyo memastikan bahwa ketersediaan BBM subsidi aman jelang Hari Raya Lebaran nanti. Ia mengatakan bahwa kesimpulan itu dilihat dari koordinasi dan pengecekan langsung di lapangan.

"Karena memang faktanya antara ketersediaan dengan kebutuhan di lapangan stoknya lebih besar cadangan maupun ketersediaan, bahkan mencukupi untuk beberapa waktu ke depan," tandas dia.

Minyak mentah dunia memang meningkat tajam usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina sejak Kamis (24/2) lalu. Oleh karena itu, minyak mentah Indonesia alias Indonesia crude price juga ikut terpengaruh.

Pertamina memutuskan untuk menaikkan harga Pertamax menjadi Rp12.500 per liter. Hal itu sempat memicu antrean pengisian bensin Pertalite di sejumlah titik SPBU.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (SDM) Arifin Tasrif mengatakan bahwa kelangkaan bahan bakar bersubsidi solar itu kerap lantaran penggunaan yang tidak tepat sasaran.

Dia menuturkan bahwa seharusnya solar diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan di tengah harga energi yang melonjak.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar