1 dari 7 Orang Tewas Akibat Serangan Rusia di Kharkiv adalah Anak-anak

Rabu, 13/04/2022 19:24 WIB
Tentara Rusia. (Foto: Reuters).

Tentara Rusia. (Foto: Reuters).

Jakarta, law-justice.co - Rusia kembali menyerang Ukraina di Kota Kharkiv. Terkait serangan itu, otoritas Ukraina melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas, termasuk satu anak-anak.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu (13/4/2022), Gubernur wilayah Kharkiv, Oleg Synegubov, dalam pernyataan terbaru melaporkan bahwa tujuh orang tewas dan 22 orang lainnya mengalami luka-luka akibat gempuran di Kharkiv dalam 24 jam terakhir.

"Sekitar 22 warga sipil, termasuk tiga anak-anak, mengalami luka-luka dalam gempuran di wilayah itu," sebut Synegubov dalam pernyataan via media sosial.

"Tujuh orang tewas. Seorang bocah laki-laki berusia dua tahun yang terluka akibat gempuran beberapa hari lalu, meninggal dunia di rumah sakit," tuturnya.

Dalam pernyataannya, Synegubov menyebut ada 53 serangan artileri atau roket yang dilancarkan pasukan Rusia di wilayah Kharkiv.

Informasi dari Synegubov itu tidak bisa diverifikasi secara independen oleh Reuters. Otoritas Rusia diketahui berulang kali membantah telah menargetkan warga sipil dalam invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Pada Selasa (12/4) waktu setempat, seperti dilansir BBC, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan tekadnya untuk tetap melanjutkan invasi Rusia di Ukraina sampai tujuan `mulia` negaranya tercapai. Dalam penampilan publiknya yang jarang terjadi, Putin menyatakan perundingan damai telah mencapai jalan buntu.

Putin juga bersikeras bahwa invasi yang kini memasuki pekan keenam masih berjalan sesuai rencana.

Ini merupakan komentar pertama Putin terkait konflik di Ukraina dalam kurun lebih dari seminggu belakangan. Dia tidak banyak muncul belakangan ini, berbeda dengan masa-masa awal invasi.

Putin juga mengklaim dia tidak memiliki pilihan selain melancarkan invasi demi melindungi penduduk penutur bahasa Rusia di Ukraina timur. Kremlin menuding Kiev telah melakukan genosida terhadap penutur bahasa Rusia di Ukraina timur, tetapi tidak ada bukti yang mendukung tuduhan itu.

"Di satu sisi, kami membantu dan menyelamatkan orang-orang, dan di sisi lain, kami hanya mengambil tindakan untuk memastikan keamanan Rusia sendiri," tegas Putin.

"Jelas bahwa kami tidak punya pilihan. Itu adalah keputusan yang tepat," katanya, seraya menambahkan bahwa Rusia akan `secara tenang dan berirama` melanjutkan invasi.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar