Fuad Bawazier: Tak Seperti SBY, Jokowi Mendua, Tak Tegas dan Bersayap

Senin, 11/04/2022 17:20 WIB
Presiden Jokowi marah (cnbc)

Presiden Jokowi marah (cnbc)

Jakarta, law-justice.co - Ketegasan Presiden Joko Widodo dalam menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden dibutuhkan untuk menangkal gejolak di masyarakat.

Bahkan, kata mantan Menteri Keuangan RI Fuad Bawazier, mahasiswa tidak perlu repot-repot turun ke jalan untuk meminta komitmen Jokowi.

"Jika saja ditegaskan dari dulu dan presiden mau mencegah provokasi bertubi-tubi yang datang dari para menterinya dan parpol tertentu, tentu mahasiswa tidak perlu repot-repot turun berdemo,” katanya dikutip, Senin (11/4/2022).

Fuad menilai, selama ini Presiden Joko Widodo membiarkan isu provokasi penundaan pemilu dan atau presiden tiga periode berlangsung terus-menerus hingga memantik emosi masyarakat.

Dia lantas membandingkan sikap ini dengan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tegas menolak saat didorong untuk memperpanjang masa jabatan.

"Kasarnya, Presiden dianggap masih mendua. Berbeda dengan zaman Presiden SBY yang penjelasannya tegas dan tidak bersayap, sehingga isunya tidak berkembang,” tutupnya.

Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa jadwal Pemilu 2024 tidak berubah, yaitu tetap dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024. Pemerintah, katanya, tidak akan melakukan penundaan pemilu datau perpanjangan masa jabatan presiden.

Sementara pada hari ini, Senin (11/4), mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi di depan gedung DPR RI. Titik lokasi aksi berpindah dari sebelumnya dijadwalkan akan dilakukan di Istana Negara.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar