Rusia akan Tutup Amnesty International dan Human Rights Watch

Sabtu, 09/04/2022 06:37 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (ist)

Presiden Rusia Vladimir Putin (ist)

Jakarta, law-justice.co - Di tengah sorotan dunia internasional karena diduga melakukan pelanggaran HAM karena jatuhnya korban saat menyerang Ukraina, Rusia berencana menutup kantor lokal Human Rights Watch dan Amnesty International. Padahal kedua lem baga tesebut telah bekerja di negara itu selama 30 tahun terakhir.

Pengumuman itu datang pada hari ke-44 invasi Rusia di Ukraina yang mengakibatkan ribuan tewas dan lebih dari 11 juta orang lainnya meninggalkan rumah mereka atau negara. Penutupan juga dilakukan setelah PBB menangguhkan keanggotaan Rusia di Dewan HAM.

"Secara keseluruhan, 15 organisasi telah dihapus dari daftar organisasi internasional dan LSM asing Rusia karena pelanggaran undang-undang Federasi Rusia saat ini," kata Kementerian Kehakiman dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Sabtu (9/4).

Namun ia tidak menjelaskan secara rinci penutupan tersebut. Ia hanya menyatakan Rusia juga menutup kantor lokal dari Carnegie Endowment for International Peace, Friedrich Naumann Foundation for Freedom, Friedrich Ebert Foundation, Aga Khan Foundation, Wspolnota Polska Association dan organisasi lainnya.

Wakil direktur divisi Eropa dan Asia Tengah di Human Rights Watch Rachel Denber mengatakan penutipan itu tak akan menghentikan lembaganya.

Denber, yang sebelumnya memimpin kantor pengawas Moskow, mengatakan Human Rights Watch akan terus bekerja di Rusia.

"HRW telah bekerja di Rusia sejak era Soviet, ketika itu adalah negara totaliter yang tertutup. Kami menemukan cara untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia saat itu, dan kami akan melakukannya di masa depan.," katanya

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar