Andika Disebut Incar Suara Puluhan Juta Keturunan PKI untuk Pilpres

Selasa, 05/04/2022 06:31 WIB
Jenderal Andika Perkasa. (Tangkapan layar YouTube DPR RI)

Jenderal Andika Perkasa. (Tangkapan layar YouTube DPR RI)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menyebut Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa melakukan manuver untuk menjaring suara puluhan juta keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk memilihnya dalam Pilpres 2024 mendatang.

Dia mengatakan hal itu dikarenakan kebijakan Panglima TNI memperbolehkan keturunan PKI untuk mendaftar jadi Prajurit TNI.

"Terasa ada suasana seperti soft campaign yang ingin dilakukan oleh Andika. Terasa kental muatan politisnya. Angka statistik keturunan PKI di Indonesia sekitar 25 juta orang. Jika Andika ikut dalam konstelasi pemilu untuk dipilih, maka dia bisa mempunyai peluang dipilih oleh sekitar 25 juta orang," kata Achmad.

"Jika seandainya itu arahnya, maka hal yang kontroversi ini adalah langkah yang tidak elok?" lanjutnya.

Achmad pun menilai, saat ini belum waktu yang tepat untuk memasukkan keturunan PKI ke dalam TNI. Dia menyarankan negara mencoba mempekerjakan mereka sebagai ASN terlebih dahulu, bukan di mileter.

"Mesti di uji coba dulu untuk melihat keturunan PKI ini tidak membawa dendam dan tidak ada lagi muatan untuk infiltrasi ke berbagai organisasi. Jika sudah di screening dengan baik maka baru diperbolehkan TNI," kata Achmad.

Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah aturan seleksi penerimaan calon prajurit TNI. Ia kini memperbolehkan turunan anggota PKI untuk mendaftar sebagai calon prajurit TNI.

Berbeda dengan Achmad Nur Hidayat, aktivisi media sosial Nicho Silalahi mendukung kebijakan Panglima TNI tersebut.

Dalam akun Twitter nya, Nicho mengatakan bahwa jangan karena kesalahan kakek atau orang tuanya sehingga generasi selanjutnya menerima hukuman.

"Sepertinya sang jendrak telah berlaku adil sejak dalam pikiran," katanya dilansir dari isubogor.com jaringan PikiranRakyat.com.

"Emang kalian mau jika orang tua kalian penjahat terus kalian ikut serta dihukum atas kesalahan yang tidak kalian buat," lanjutnya.

Itu disampaikannya saat memimpin rapat penerimaan Taruna Akedemi TNI, Perwira Prajurit Karier TNI, Bintara Prajurit Karier TNI dan Tamtama Prajurit Karier TNI Tahun Anggaran 2022.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar