Efek Kenaikan Harga Pertamax, Makin Himpit Kehidupan Driver Ojol

Sabtu, 02/04/2022 20:40 WIB
Ilustrasi Ojek Online (Tirto.id)

Ilustrasi Ojek Online (Tirto.id)

Jakarta, law-justice.co - Pengendara ojek online macam Firman mengatakan dirinya hanya mengelus dada saat tahu harga Pertamax naik lebih dari Rp12 ribu per liter.
Hal itu, katanya, akan memberatkan ongkos operasionalnya sehari-hari.

"Iya kaget juga, naiknya jauh. Sekarang kalau beli Rp25 ribu, cuma dapat 2 liter," kata Firman saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022).

Firman mengatakan dirinya biasa menggunakan Pertamax karena kualitasnya lebih bagus untuk sepeda motornya, dibandingkan BBM jenis Pertalite atau Premium.

Terlebih, ia mengatakan harga Pertamax saat itu tak jauh berbeda dari Pertalite. "Iya dari dulu suka pakainya Pertamax, karena kan katanya lebih bagus dan bikin irit. Tapi sekarang malah naik (harganya)," ujar dia.

Diketahui, harga Pertamax resmi naik pada 1 April 2022 dari Rp9.000-Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter.

Kenaikan harga dilakukan usai mempertimbangkan lonjakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) dari US$73,36 per barel pada Desember 2021 menjadi US$114,55 per 24 Maret 2022.

Firman melanjutkan sejak harga naik kemarin, pengeluaran terasa membengkak. Ia lantas mengakalinya dengan mengurangi pengeluaran lain.


Pertalite Langka
Terpisah, pengemudi ojol lainnya Zaki juga merasa pengeluarannya menjadi bengkak akibat kenaikan harga Pertamax. Apalagi, kata dia, pasokan Pertalite lebih sering kosong usai kenaikan harga Pertamax.

"Kalau saya dari dulu emang cari yang murah, pakainya Pertalite. Nah ini sekarang langka, mau beli Pertamax, harganya naik. Tapi kudu tetep beli sekarang," ungkap dia.

Senada, Firman juga mengungkapkan keluh kesahnya akibat kelangkaan Pertalite pada hampir semua gerai Pertamina. "Mau ngirit pake Pertalite juga kan tidak bisa, semua kosong," ucap dia.

Sementara itu Presidium asosiasi ojek online Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan kelangkaan Pertalite membuat susah ojek online di Tanah Air.

"Langkanya pertalite ini membuat driver ojol semakin kesulitan untuk operasional sehari-hari," katanya.

Dia menuturkan pendapatan driver ojol saat ini tak sebanding dengan ongkos yang dikeluarkan untuk beli Pertamax. "Kemampuan daya beli BBM driver ojol hanya pada jenis BBM bersubsidi seperti Premium dan Pertalite," tegasnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar