Dicopot Gerindra dari Pimpinan DPRD DKI Jakarta, M Taufik Pasrah

Jum'at, 01/04/2022 16:35 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik (Foto: Telusur.co.id)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik (Foto: Telusur.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengungkap keputusan M Taufik bakal diganti dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. M Taufik tidak mempermasalahkan hal itu.


"Ya nggak apa-apa, kalau dipecat dan diganti ya nggak apa-apa, wajar-wajar saja," kata Taufik kepada wartawan, Jumat (1/4/2022).

Taufik pasrah jika dicopot dari jabatannya itu. Menurutnya, jabatan itu sudah dicatat sebagai takdir.

"Ya nggak apa-apa, nggak ada masalah saya sih, silakan diganti nggak masalah," ujarnya.

"Kan jabatan itu kapan dipasang kapan dicopot kita sebelum lahir sudah dicatat, jadi nggak perlu ada yang diberatkan," lanjutnya.

Alasan Taufik Terancam Dicopot
Desmond J Mahesa mengungkap sudah adanya keputusan M Taufik diganti dari jabatan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta. Dia menyebut ada sejumlah alasan bakal digantinya M Taufik.

"Sebenarnya sudah ada keputusan juga kemungkinan dia diganti dari Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta," kata Desmond saat dihubungi detikcom, Kamis (31/3/2022).

Desmond mengungkap alasannya adalah M Taufik terlibat kasus tanah Munjul. Dia menyebut dugaan keterlibatan M Taufik di kasus tersebut dapat merusak nama Gerindra.

"Kalau begini terus partai jadi rusak, kasus Munjul dia macam-macamin seperti itu kan, jadi kalau sampai kasus-kasus itu jadi urusan hukum, maka partai yang rusak kan. Itulah kenapa saya dukung dia pindah partai daripada merusak Gerindra," ucapnya.

Selain itu, Desmond menyebut M Taufik tidak bisa berkontribusi terhadap partai, khususnya ketika menjabat Ketua DPD DKI Jakarta Gerindra. Dia menyebut M Taufik tidak serius mengurus partai.

"Sebagai pengurus partai sebagai ketua partai di DKI harusnya dia kan merapikan partai, punya kantor, mengorganisasikan cabang-cabangnya, ini nggak gitu loh. Sudah berapa tahun dia, 13 tahun dia jadi Ketua (DPD) Partai kan, nggak ada kemajuan gitu loh. Tentu posisi partai di pemerintahan juga tidak jelas, jadi nggak punya kemampuan, makanya diganti, itu yang saya tahu alasannya diganti karena tidak terlalu serius ngurusin partai," ujarnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar