BPS Laporkan Inflasi RI Naik Pesat, ini Biang Keroknya

Jum'at, 01/04/2022 14:55 WIB
BPS (Net)

BPS (Net)

Jakarta, law-justice.co - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia mengalami inflasi 0,66% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm) pada Maret 2022.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan inflasi pada Maret 2022 lebih tinggi dibandingkan Februari 2022 yang terjadi deflasi 0,02%. Secara tahunan inflasi pada Maret 2022 mencapai 2,64% dibandingkan Maret 2021.

"Secara tahunan atau year on year, inflasi pada Maret 2,64% dan ditarik ke belakang, angkanya tertinggi sejak April 2020 di mana saat itu inflasi tahunan sebesar 2,67%," jelas Margo dalam konferensi pers, Jumat (1/4/2022).

Adapun penyumbang inflasi pada Maret utamanya berasal dari cabai merah, bahan bakar rumah tangga, emas, perhiasan, dan minyak goreng.

Margo merinci, berdasarkan kelompok pengeluaran, tiga andil terbesar inflasi pada Maret 2022 yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan tingkat inflasi mencapai 1,47% dan memiliki andil terhadap total inflasi sebesar 0,38%.

Komoditas dari sektor makanan, minuman dan tembakau yakni cabai merah, minyak goreng, dan telur ayam ras.

Cabai merah yang memberikan andil sebesar 0,1%. Minyak goreng memiliki andil terhadap inflasi 0,04%. Begitu juga telur ayam ras yang memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,04%.

"Kenapa cabai merah inflasi tinggi di Maret 2022 karena pengaruh supply terbatas di Maret. Karena adanya pergeseran,harusnya Maret ini kemarau, tapi ada hujan sehingga supply terbatas," jelas Margo.

Sementara itu minyak goreng yang juga menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Maret 2022, karena aturan pemerintah yang mencabut aturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 terkait penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Sehingga harga diserahkan ke mekanisme pasar, dan menunjukan kenaikan harga di Maret dibandingkan Februari 2020. Itu andilnya ke inflasi 0,04%," jelas Margo.

"Kemudian andil cukup besar di kelompok makanan, minuman dan tembakau adalah telur ayam ras. Andil sebesar 0,04%. Ini kalau informasi di lapangan karena biaya pakan ternak mengalami kenaikan dan telur ayam ras mengalami peningkatan," kata Margo melanjutkan.

Selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Yang juga memberikan andil cukup besar adalah pengeluaran air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, andilnya sebesar 0,08%. Dilihat penyebabnya itu berasal dari kenaikan harga bahan bakar rumah tangga yang andilnya 0,07% dan sewa rumah adanya kenaikan harga, sehingga andilnya terhadap inflasi sebesar 0,01%.

Andil besar pada Maret 2022 berikutnya yakni pada perawatan pribadi dan jasa lainnya, andilnya sebesar 0,07%. "Kalau dilihat komoditasnya karena kenaikan harga emas dan perhiasan andilnya 0,04%," tutur Margo.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar