Pernyataan Tegas Jenderal Dudung Usai Babinsa Ditembak KKB Papua

Jum'at, 01/04/2022 02:19 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (detikcom)

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (detikcom)

Jakarta, law-justice.co - Pernyataan tegas disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai mendengar kabar anggota Babinsa TNI AD Sertu Eka Andrianto Hasugian dan istrinya, Sri Lestari Indah Putri, meninggal dunia akibat serangan orang tak dikenal di Jalan Trans Elelim, Kampung Elelim, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3).

“Kepada Pangdam XVII/Cenderawasih, untuk mengejar pelaku penembakan sampai dengan ditemukan dan dilakukan proses secara hukum,” kata Jenderal Dudung melalui keterangan pers yang dikirimkan Dispenad, Kamis (31/3).

Mantan Panglima Kostrad ini juga memerintahkan seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi tidak ragu-ragu bertindak tegas. Terutama kepada pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar.

Jenderal bintang empat ini menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Sertu Eka Andrianto dan istrinya, Eka Lestari, yang merupakan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Elelim.

“Turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan, kami akan mengurus hak-hak almarhum serta memperhatikan masa depan keluarganya,” ungkap Jenderal Dudung.

Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan menyebut orang tak dikenal melakukan penyerangan ketika korban Eka dan Sri berada di kios yang terletak di Jalan Trans Elelim.

Dia menyayangkan serangan kepada dua korban. Terlebih lagi, Eka dan Sri ialah sosok yang selalu membantu masyarakat sekitar. “Almarhum Sertu Eka yang berstatus Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya,” ujar Candra melalui keterangan persnya, Kamis (31/3).

Candra menuturkan pihak TNI sedang menyelidiki pelaku penyerangan yang mengakibatkan Eka dan Sri meninggal dunia. “Saat ini, para saksi-saksi sedang dimintai keterangan di Polres Yalimo,” ungkapnya.

Selain dua orang meninggal dunia, serangan OTK di Jalan Trans Elelim mengakibatkan seorang balita terluka. Masih Diselidiki Sementara itu, Kepolisian Resor Yalimo masih menyelidiki kasus penembakan dan penganiayaan yang menewaskan Sertu Eka Andrianto beserta istrinya Sri Lestari.

“Memang benar anggota Polres Yalimo sedang menyelidiki meninggalnya pasutri yang ditembak dan dianiaya. Belum dipastikan siapa pelaku penyerangan yang juga menyebabkan anak kedua korban terluka jarinya,” kata Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis (31/3) petang.

Irjen Fakhiri sudah memerintahkan Dirreskrimsus Polda Papua mengirim penyidik ke Elelim guna membantu Polres Yalimo mengungkap kasus itu. “Kami masih tunggu hasil penyelidikan yang dilakukan anggota,” kata Irjen Fakhiri saat ditanya apakah dugaan pelakunya kelompok bersenjata Papua.

Komandan Korem 172/PWY Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan menyatakan kasus penembakan dan pembunuhan yang menewaskan prajurit TNI AD dan istrinya akan diselidiki.

Dia menambahkan insiden terjadi saat Sertu Eka bersama keluarganya tinggal di kios yang menjadi tempat usaha mereka.
Menurut Pangemanan, pasangan suami istri itu sudah bertugas cukup lama di Elelim dan bergaul baik dengan warga setempat.

“Saat ini jenazah mereka masih disemayamkan di Markas Kodim 1702/Jayawijaya di Wamena karena tidak bisa dipindahkan ke Sentani dari Elelim akibat cuaca tidak bersahabat,” kata Pangemanan.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar